Inibaru.id – Anak muda Kota Semarang kembali punya tempat nongkrong baru. Namanya Taman Parkour. Lokasinya ada di Jalan Bancar Asri III, Kelurahan Lamper Tengah, Kecamatan Semarang Selatan. Taman ini baru saja diresmikan Wali Kota Hendrar Prihadi pada Senin (15/8/2022).
Meski namanya Taman Parkour, bukan berarti tempat ini hanya boleh digunakan oleh komunitas olahraga ekstrim. Nyatanya, taman ini bisa digunakan masyarakat umum untuk melakukan aktivitas apa saja.
“Taman ini adalah ruang terbuka hijau, lahan untuk masyarakat untuk berkumpul dan melakukan sejumlah kegiatan positif,” ucap Hendi, Senin (15/8).
Taman dengan luas sekitar 500 meter persegi ini dibuat dengan anggaran sekitar Rp 500 juta. Tapi, pemerintah nggak membangunnya sendiri. Mereka melakukannya bersama dengan produsen minuman, PT Marimas Putra Kencana.
“Kita kolaborasi dengan Marimas, kita mengurus pohon dan pavingnya,” ucap Kepala Disperkim Kota Semarang Ali.
Tanggapan Positif dari Komunitas Parkour
Aldiansa Respati, salah satu bagian dari Komunitas Fly To Sky Parkour Freerun sangat menghargai pembangunan Taman Parkour Semarang. Dia senang karena kini komunitasnya sudah punya tempat untuk melakukan hobinya. Sebelumnya, tempat latihan mereka selalu berpindah-pindah.
“Sebelumnya kalau latihan pindah-pindah dari Taman Indonesia Raya, Tri Lomba Juang. Adanya taman baru ini membuat kami senang,” ucapnya.
Omong-omong ya, Millens, parkour sudah dikenal anak muda Semarang sejak lama, tepatnya pada 2007. Nah, Komunitas Fly To Sky Parkour Freerun didirikan dua tahun kemudian.
Meski sudah ada sejak lama, perkembangan komunitas ini terhambat karena sebelumnya nggak ada fasilitas bagi mereka. Tempat latihan mereka berpindah-pindah dan nggak pasti. Selain itu, event olahraga ekstrem tersebut belum banyak sehingga jumlah anggotanya pun nggak mengalami perkembangan dengan signifikan.
Hal lain yang membuat peminat olahraga ini belum banyak adalah adanya anggapan kalau parkour olah raga yang berbahaya.
“Parkour sebenarnya nggak membahayakan tetapi banyak orang yang beranggapan seperti itu. Kalau dilakukan dengan gerakan yang benar, tetap aman kok,” jelas Aldiansa.
Yap, semoga dengan adanya wadah, dalam bentuk komunitas dan tempat, parkour di Semarang makin maju dan dikenal banyak orang ya, Millens? (Rad,Jat/IB09/E10)