Inibaru.id – Meski nggak benar-benar mengikuti Liga Voli Korea Selatan alias V-League, Ah-reum rupanya cukup familiar dengan sepak terjang pevoli Indonesia yang membela Daejeon Red Sparks Jung Kwan Jang, Megawati Hangestri Pratiwi. Kebetulan, beberapa anggota keluarganya tinggal di Daejeon.
"Keluarga kami yang tinggal di Daejeon sering menceritakan kehebatannya saat bertanding di lapangan," terang Ah-reum via pesan pribadi Instagram pada Rabu (9/4/2025) malam.
Karena itulah, saat Babak Final V-League musim 2024-2025 digelar antara Red Sparks melawan Incheon Heungkuk Life Pink Spiders pada akhir Maret sampai awal April 2025 lalu, Ah-reum menontonnya, meski nggak secara langsung, hanya lewat televisi.
“Karena banyak tenaga kerja dari Indonesia, kami terbiasa melihat orang Indonesia di sini, khususnya di kota-kota industri seperti tempat tinggalku, Suwon. Daejeon juga. Tapi, barangkali Megawati-lah yang paling dikenal dari semua orang Indonesia yang ada di sini. Dia bermain luar biasa," tulisnya.
Keramahan Megawati

Dalam laga pemungkas itu, Megawati dengan Red Sparks-nya pulang dengan tertunduk setelah dibekuk Pink Spiders yang dibela ratu voli Korsel, Kim Yeon-koung. Namun, Red Sparks kalah terhormat karena bermain habis-habisan dan memaksa seri final berlanjut sampai laga kelima setelah sempat tertinggal 2-0.
Dalam lima laga tersebut, Megawati termasuk salah seorang pemain yang mendapatkan spotlight dari media lokal dan penggemar voli Korsel karena tampil begitu gemilang dan luar biasa. Ah-reum mengatakan, berdasarkan cerita dari sepupunya, perempuan berjilbab itu memang ramah banget terhadap penggemar.
"Kata sepupuku di Daejeon, dia sangat ramah. Banyak anak kecil yang terinspirasi untuk menjadi pevoli hebat seperti Megawati di sana," kata dia.
Ah-reum mengaku terkesan dengan atlet voli Indonesia kelahiran 20 September 1999 tersebut. Sebagai pemain asing kuota Asia, dia menuturkan, kemungkinan gajinya nggak sebesar pemain asing kuota non-Asia. Namun, menurutnya, kemampuan Megawati jauh melebihi para pemain asing kuota non-Asia kebanyakan.
Berakhir Tanpa Gelar
Sayang sekali, cerita manis Megawati dan Red Sparks berakhir tanpa catatan gelar juara. Namun, sebetulnya itu wajar karena Red Sparks bukan tim papan atas di Liga Voli Korea. Sebagai tim semenjana, meraih posisi ketiga dan kedua dalam dua tahun terakhir justru patut diapresiasi karena telah melebihi ekspektasi.
Akhirnya, pihak klub secara resmi menyebut Mega nggak memperpanjang kontrak. Yang bersangkutan memutuskan pulang ke Indonesia untuk merawat ibunya yang sedang sakit. Pihak klub mengatakan, Mega bahagia di Red Sparks dan sejatinya sangat ingin memperpanjang kontrak.
"Namun, kesehatan ibu Mega sedang menurun dan dia ingin merawatnya. Maka, dia memutuskan untuk menyudahi kontrak di V-League terlebih dulu,” ungkap mereka dalam keterangan tertulisnya, dinukil dari Naver.
Menurut cerita Ah-reum, sepupunya dan juga rekan-rekan lain penggemar Red Sparks di Daejeon kecewa dengan hal ini, tapi bisa memahami situasi tersebut. Mereka pun berharap Mega bisa kembali beraksi di V-League pada masa depan.
Apa pun itu, cukup salut ya dengan kegemilangan Megawati di Liga Voli Korea Selatan dalam dua tahun belakangan. Semoga semakin banyak pevoli dan olahragawan Tanah Air lain yang mengikuti jejak luar biasa dari perempuan asal Jember tersebut. (Arie Widodo/E10)