Inibaru.id – Tidur adalah kebutuhan setiap makhluk. Tanpa tidur, tubuh mungkin bisa oleng. Tapi, bagaimana jika ada orang yang sangat takut untuk tidur?
Ya, nama kondisi ini adalah somniphobia. Seseorang yang mengidap fobia ini bakal sangat takut untuk tidur. Karena itu, nggak heran penderitanya sulit fokus, tampak lesu, dan nggak mampu beraktivitas secara normal. Agar nggak berlarut-larut, somniphobia perlu segera diatasi.
Baca Juga:
Tidur Lebih Lelap dengan Rumus 10-3-2-1Somniphobia dikenal juga dengan istilah hipnofobia atau clinophobia. Fobia untuk tidur ini ditandai dengan rasa cemas dan gelisah yang berlebihan, bahkan adanya obsesi untuk nggak tidur seperti yang ditulis Alodokter (16/9).
Mereka yang menderita somniphobia umumnya merasa sangat takut akan hal buruk yang dapat terjadi saat mereka tertidur, salah satunya mimpi buruk.
Penyebab
Sayangnya, hingga sekarang belum diketahui secara pasti penyebab seseorang menderita somniphobia. Namun, beberapa kondisi tertentu bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami fobia ini, yaitu:
- Ketindihan atau sleep paralysis
- Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
- Parasomnia
- Sleep apnea
- Narkolepsi
- Gangguan kecemasan
- Gangguan panik
- Sindrom kaki gelisah
Jika dibandingkan dengan faktor risiko lainya, ketindihan dan PTSD paling sering menyebabkan somniphobia. Ini karena seseorang yang menderita PTSD cenderung bermimpi buruk ketika tidur akibat trauma yang dialaminya.
Sementara itu, ketindihan membuat seseorang nggak bisa menggerakkan tubuhnya saat terbangun dari tidur, bahkan ada juga yang disertai halusinasi.
Gejala
O ya, Gejala utama seseorang yang menderita somniphobia ialah terlalu takut dan stres ketika memikirkan atau mencoba untuk tidur. Cleveandclinik (30/3) menulis, penderita juga bisa mengalami serangan panik. Ketika ini terjadi, penderita mungkin juga bakal mengalami:
- Keringat dingin
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Napas cepat
- Detak jantung meningkat
- Mual
- Muntah
- Tremor
Seking takutnya untuk tidur, mereka berusaha menghindari tidur seperti dengan menonton TV sepanjang malam. Waktu tidur yang nggak terpenuhi bisa membuat penderitanya pun mengalami perubahan suasana hati dan menjadi sulit untuk konsentrasi.
Diagnosis dan Penanganan
Seseorang disebut mengalami fobia jika mengalami rasa takut pada satu hal tertentu dalam kurun waktu 6 bulan atau lebih. Jadi, bisa dibayangkan orang nggak tidur selama 6 bulan karena somniphobia?
Baca Juga:
5 Kebiasaan 'Sepele' yang Bikin LemotUntuk menangani fobia ini, dokter akan meresepkan obat dan menyarankan penderita untuk menjalani terapi. Obat golongan benzodiazepin biasanya diresepkan untuk mengatasi cemas berlebihan ketika hendak tidur.
Sementara untuk sesi terapi, penderita somniphobia akan diminta untuk melakukan terapi perilaku kognitif dan terapi paparan.
Gangguan tidur seperti somniphobia perlu banget ditangani karena bisa mengakibatkan penderitanya kurang istirahat dan kesulitan untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Bahkan, kurang tidur dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi, diabetes, tekanan darah tinggi, bahkan serangan jantung.
Karena itu, jika kamu selalu merasa takut untuk tidur disertai gejala yang telah disebutkan di atas, segera deh pergi ke psikiater atau psikolog. (Siti Zumrokhatun/E07)