Inibaru.id – Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Arab Saudi bernama Tri Suci mengungkap sebuah fakta menarik tentang Arab Saudi. Ternyata, ada pantai bebas bikini di Arab Saudi, lo. Eh, bebas di sini maksudnya adalah pengunjungnya boleh memakai bikini, lo.
Nah, Tri sebenarnya sedang berkunjung ke Science Technology University di King Abdullah City. Di situ, ada kawasan pesisir yang ada di King Abdullah Economic City yang memiliki pantai Laut Merah. Menariknya, di kawasan ini, pengunjung boleh memakai pakaian renang dan bikini baik itu di pantai, di kompleks hotel, hingga di jalanan. Hm, jadi serasa di Bali, ya?
Yang menarik, di kawasan yang dijejali wisatawan dari negara-negara asing itu, ada juga lo kolam renang campur yang bisa dipakai laki-laki atau perempuan. Mereka pun boleh memakai pakaian apapun. Benar-benar bebas!
Meski begitu, Tri juga menjelaskan kalau di banyak tempat lain di Arab Saudi, bisa jadi aturannya nggak selonggar di King Abdullah City. Aturan berpakaian bebas seperti memakai bikini di kawasan pantai ini memang sangat bergantung pada kebijakan penguasa wilayah. Meski begitu, kebijakan soal dokumentasi di sini ternyata lumayan ketat, lo.
Sebagai contoh, kamu nggak bakal diperbolehkan mengambil foto atau merekam video. Kalau sampai kamu nekat melakukannya dan ketahuan, jangan kaget ya kalau ada petugas yang dengan tegas mengambil ponsel atau alat perekam lain yang kamu bawa. Foto atau video yang kamu ambil pun harus segera dihapus di tempat. Wih!
“Ada aturan yang mana kita nggak boleh merekam. Kalau merekam, HP kita diambil, minta dihapus sesegera mungkin,” ungkap Tri.
Bukan Hal Baru di Arab Saudi
Meski Arab Saudi dikenal sebagai negara konservatif dengan aturan Islam yang ketat, aturan yang cenderung santai di pantai di negara tersebut bukanlah hal yang baru. Kalau menurut Tri sendiri, dia sempat menjadi karyawan hotel pada 2017 lalu. Nah, di sebuah pulau pribadi yang lokasinya ada di Al Khobar, tamu-tamunya bebas memakai bikini.
Namun, Arab Saudi memang dikenal sebagai negara yang terkesan tertutup. Berbagai hal seperti ini juga jarang terekspos sehingga membuatnya seperti sesuatu yang baru dan nggak biasa.
Selain itu, ada anggapan kalau Arab Saudi mulai melonggarkan aturan-aturan ketatnya. Contohlah, sebelum 2017, musik dilarang diputar di sana. Kini, musik bisa didengar di banyak tempat.
Nah, bagaimana dengan pendapat lokal terkait hal ini? Tri sih menyebut ada yang pro dan juga ada yang kontra. Asalkan pemerintah merasa hal ini nggak mengganggu, mereka memilih untuk membiarkannya begitu saja.
Hm, kamu mau mantai di sana juga nggak, Millens? (Cnn/IB09/E05)