Inibaru.id – Meski hujan masih sesekali turun di berbagai wilayah, Indonesia sebenarnya sedang dalam musim peralihan menuju musim kemarau. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga menyebut musim kemarau 2023 diperkirakan akan lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini diungkap oleh Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Ahmad Yani Semarang Iis Widya Harmoko.
“Kemarau tahun ini diperkirakan akan kembali ke kondisi normal dan lebih kering dari 2020 sampai 2022,” ungkapnya, Senin (13/3/2023).
Khusus untuk wilayah Jawa Tengah, musim kemarau diperkirakan akan dimulai pada Mei nanti. Meski begitu, di sejumlah wilayah, kemarau bisa hadir lebih awal atau lebih lambat. Yang pasti, peralihan musim kemarau bisa berlangsung antara April sampai Juni 2023.
Hal yang sama juga diungkap Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati. Dia menyebut semua pihak harus bersiap dengan musim kemarau tahun ini yang nggak akan sebasah 2020 sampai 2022.
“Tiga tahun terakhir kan cukup sering terjadi hujan pada musim kemarau. Kalau tahun ini, intensitas hujannya bakal lebih jauh berkurang,” ungkapnya dalam keterangan resmi yang dikutip Detik, Jumat (27/1).
Risiko Kekeringan dan Kebakaran Hutan
Menilik prediksi BMKG terkait dengan musim kemarau tahun ini, pemerintah pun bersiap menghadapi sejumlah masalah yang biasa muncul pada musim kemarau seperti kekeringan atau kebakaran hutan dan lahan.
“Bakal ada langkah-langkah pencegahan dan penanganan, misalnya patroli kebakaran. Kami sudah siapkan mitigasi dan antisipasi,” ungkap Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Jumat (27/1).
Sementara itu, Kementerian Pertanian juga sudah menyiapkan beberapa hal terkait dengan pertanian pada musim kemarau seperti varietas tanaman yang tahan musim kemarau, bantuan benih bagi petani yang mengalami gagal panen, hingga normalisasi saluran air, embung, dan penampungan air lainnya.
Khusus untuk warga Jawa Tengah, Iis Widya Harmoko menyarankan masyarakat yang tinggal di wilayah yang rentan mengalami kekeringan saat musim kemarau untuk memanfaatkan air hujan yang masih turun dalam waktu dekat. Air hujan ini bisa disimpan di tendon atau embung sebagai cadangan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
“Air yang disimpan bakal bermanfaat saat musim kemarau,” saran Iis.
Wah, kita harus bersiap menghadapi musim kemarau yang lebih kering tahun ini ya, Millens. Sumber-sumber air harus dijaga, jika perlu, siapkan pula cadangan air yang nantinya bisa kita gunakan saat membutuhkannya. (Arie Widodo/E10)