Inibaru.id - Sebuah wilayah nggak bisa berkembang jika hanya dijalankan dengan cara biasa. Butuh inovasi agar kehidupan masyarakat lebih mudah sehingga membuka jalan meraih kesejahteraan. Lantaran sangat membantu masyarakat, inovasi ini layak diberi apresiasi.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Sragen ini. FYI, Sragen kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah nasional dengan meraih predikat sebagai salah satu daerah sangat inovatif dalam Innovative Government Award (IGA) 2024 yang digelar Kementerian Dalam Negeri.
Prestasi ini diraih Sragen untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, menunjukkan peningkatan yang konsisten dari peringkat ke-5 pada 2022, peringkat ke-4 pada 2023, hingga berhasil masuk tiga besar pada tahun ini.
Salah satu inovasi unggulan yang menjadi sorotan adalah aplikasi Si Petarung (Sistem Informasi Perizinan Tata Ruang). Aplikasi ini dirancang untuk mempermudah dan mempercepat proses penerbitan rekomendasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) di Kabupaten Sragen.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan bahwa aplikasi Si Petarung memberikan efisiensi tinggi bagi masyarakat dan pemerintah.
"Keuntungannya besar. Masyarakat tidak perlu datang langsung, cukup menggunakan layanan online. Pembahasan kajian KKPR pun dapat dilakukan stakeholder terkait kapan saja dan di mana saja," jelasnya usai menerima penghargaan di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama, Kamis (5/12/2024).
Keberadaan aplikasi ini diakui sebagai bentuk inovasi digital yang mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mempercepat proses administrasi, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Hal ini juga menjadi faktor utama yang mengukuhkan posisi Sragen sebagai kabupaten inovatif terbaik di Jawa Tengah, mengungguli Wonogiri, Boyolali, Blora, dan Pati.
Sebelumnya, aplikasi Si Petarung telah dipresentasikan kepada tim Kementerian Dalam Negeri sebagai bagian dari penilaian IGA 2024. Tim juga melakukan kunjungan lapangan untuk memastikan efektivitas dan manfaat aplikasi ini dalam mendukung pelayanan publik.
Pengakuan ini nggak hanya menunjukkan kemampuan Sragen dalam berinovasi, tetapi juga keberhasilan pemerintah daerah dalam membangun budaya inovasi yang berkelanjutan.
“Penghargaan ini adalah pengakuan objektif dari lembaga yang kompeten. Namun, penghargaan sejati adalah manfaat nyata yang dirasakan oleh masyarakat Sragen,” tegas Yuni.
Komitmen inovasi di Sragen terus diperkuat melalui kebijakan satu instansi satu inovasi setiap tahun, yang tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 87 Tahun 2021. Langkah ini diharapkan mendorong seluruh pihak di Kabupaten Sragen untuk terus menciptakan terobosan yang berdampak positif bagi masyarakat luas.
Hm, memang benar ya kalau inovasi dalam pemerintahan bisa mendorong perubahan positif di masyarakat. Setuju, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)
