Inibaru.id – Salah satu alasan yang membuat konser Coldplay bakal digelar di Jakarta pada 15 November 2023 mendatang adalah kemampuan promotor memenuhi sejumlah permintaan khusus dari band asal Inggris tersebut. Salah satu permintaan tersebut adalah memastikan konser bisa ramah lingkungan.
Hal ini dibenarkan oleh PK Entertainment dan Third Eye Management Presents selaku promotor konser ini. Menurut Co-Founder sekaligus COO PK Entertainment Harry Sudarma, pihaknya sudah menyiapkan riders alias permintaan khusus yang bakal dipenuhi.
“Iya, pastinya memang ada banyak riders yang berbeda-beda, treatment ke mereka juga akan berbeda karena mereka sangat menghargai environmental safety, sustainability, dan inclusivity,” ucapnya sebagaimana dilansir dari Sindonews, Jumat (12/5/2023).
Sebagai contoh, untuk memenuhi nilai-nilai inklusif pada konser nanti, promotor sudah siap mendatangkan juru bahasa isyarat, Millens. Selain itu, pihak promotor juga menyebut Coldplay sudah bekerja sama dengan DHL untuk keperluan logistik yang menjamin karbon emisi perjalanan bisa diturunkan karena memakai bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan.
“Iya, kerja sama dengan DHL memang mereka lakukan demi mengurangi karbon emisi,” terang Harry.
Omong-omong, Coldplay memang menekankan pentingnya jaminan pihak promotor untuk meminimalisir jejak karbon pada setiap konsernya. Hal ini mereka ungkap pada situs sustainability.coldplay.com. Di situs tersebut, terungkap bahwa Coldplay sangat menekankan prinsip Reduce, Reinvent, dan Restore.
Inti dari prinsip ini adalah pada setiap konser Coldplay, harus mengedepankan pengurangan konsumsi, memastikan semakin banyak hal bisa didaur ulang, dan menggunakan teknologi hijau terbarukan yang sangat rendah karbon.
Sebagai contoh, Coldplay memiliki program untuk menanam satu batang pohon untuk setiap tiket yang dijual, memakai lantai kinetik atau sepeda statis yang bisa menghasilkan energi listrik, hingga penggunaan gelang LED yang ramah lingkungan.
Coldplay juga biasanya meminta promotor untuk memperhatikan konsumsi air saat konser demi mencegah pemborosan. Sebagai contoh, penonton disediakan keran isi ulang untuk air minum serta toilet berjenis low flushing. Konsumsi makanan untuk band, kru, dan pihak-pihak lain yang terlibat juga akan diperhatikan agar tidak boros serta nggak menimbulkan limbah yang berlebihan. Bahkan, pihak promotor juga harus memastikan bahwa ada banyak limbah yang bisa didaur ulang.
Nggak hanya itu, Coldplay juga meminta merchandise konser dibuat dari bahan alami seperti kapas organik. Bahan-bahan yang nggak ramah lingkungan seperti plastik atau polyester nggak akan digunakan.
“Meski terlihat seperti tanggung jawab yang berat, kami melihatnya sebagai kesempatan untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan,” ungkap pembetot bass Guy Berryman sebagaimana dikutip dari AP, Jumat (12/5).
Dengan berbagai permintaan yang cukup nggak biasa bagi masyarakat Tanah Air yang sejauh ini belum banyak yang memahami pentingnya menjaga lingkungan, sanggupkah konser Coldplay di Jakarta bisa mewujudkan prinsip-prinsip ini? (Arie Widodo/E05)