inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Sejarah Lipstik; Pernah Dilupakan Karena Dihubungkan dengan Setan
Jumat, 24 Feb 2023 16:27
Penulis:
Siti Zumrokhatun
Siti Zumrokhatun
Bagikan:
Lipstik awalnya digunakan untuk perempuan kelas atas. (Thinkstock/ASIFE via CNN)

Lipstik awalnya digunakan untuk perempuan kelas atas. (Thinkstock/ASIFE via CNN)

Sebagian perempuan merasa ada yang kurang jika nggak memoles bibirnya dengan lipstik. Tahukah kamu ada masa para perempuan yang berlipstik dianggap berhubungan dengan setan?

Inibaru.id - Lipstik telah menjadi salah satu barang yang nggak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari perempuan modern. Bukan cuma memberikan tampilan yang berbeda pada penggunanya, pewarna bibir ini juga mampu meningkatkan mood. Namun, sejak kapan ya lipstik mulai digunakan?

Menurut ThoughtCo (21/2/2023), istilah "lipstik" kali pertama digunakan pada 1880 silam. Namun, sebenarnya, manusia telah mewarnai bibir jauh sebelum periode tersebut lo.

Sejarawan mencatat bahwa orang Mesopotamia kelas ataslah yang kali pertama menciptakan lipstik pada 2500 SM hingga 1000 SM yang lalu. Nggak tanggung-tanggung, orang-orang tajir ini mengoleskan permata yang dihancurkan ke bibir mereka untuk memberikan warna pada bibir.

Perkembangan terbesar dalam pembuatan lipstik terjadi di Mesir Kuno. Saat itu, masyarakat menggunakan lipstik nggak hanya untuk tampil cantik, tapi juga sebagai perlindungan dari terik matahari dan angin gurun.

Lipstik sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di sana, tapi hanya terbatas pada kalangan berduit. Orang zaman dulu membuat lipstik dari kombinasi pewarna yang diekstrak dari rumput laut, yodium dan mannit bromin yang sangat beracun.

Nggak mau terus-menerus mengambil risiko, orang Mesir Kuno kemudian mengambil warna merah tua dari kumbang dan semut untuk membuat lipstik. Sebagai informasi, Ratu Mesir Kuno, Cleopatra, sering terlihat menggunakan lipstik dengan warna merah pada 51 SM-30 SM.

Populer di Eropa

Orang Eropa sangat menyukai lipstik dari Mesir. (Soranaro/morgueFLLe via CNN)
Orang Eropa sangat menyukai lipstik dari Mesir. (Soranaro/morgueFLLe via CNN)

Melansir Lipstick History, popularitas lipstik terus meningkat setelah Mesir menyebarkan lipstik ke seluruh Eropa. Pewarna bibir itu dipakai oleh para aktor kerajaan Yunani dan Romawi. Namun, saat agama Kristen berkembang di Eropa, lipstik dianggap berhubungan dengan pemujaan setan. Rupanya, sejak dahulu orang memang enggan jika dihubung-hubungkan dengan setan sehingga lipstik dilupakan.

Lipstik baru kembali populer pada abad ke-16 ketika Ratu Inggris Elizabeth I mengubah mode secara dramatis. Gaya busananya dengan wajah putih pucat dan bibir yang dipoles cerah populer untuk beberapa waktu. Namun tren itu nggak bertahan lama dan lipstik hanya digunakan oleh perempuan kelas rendah dan pelacur selama beberapa abad.

Revolusi industri pada akhir abad ke-19 memberikan angin segar pada lipstik. Kemudahan manufaktur, harga yang terjangkau, dan maraknya fotografi yang mempopulerkannya membuat lipstik menjadi barang umum pada dekade kedua abad ke-20.

Para inovator berhasil membuat tabung putar modern, ahli kimia membuat resep yang bikin lipstikmu mengkilap, dan mode mulai menentukan tren dan warna lipstik yang populer.

Sekarang, kamu bisa memilih lipstik dengan ratusan varian warna. Bahkan, warna yang sepertinya nggak banget, jika dipopulerkan beauty vlogger kok ya tampak kece juga ya? (Siti Zumrokhatun/E07)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved