Inibaru.id - Yehezkiel Eka Putra akhirnya bisa kembali menikmati udara bebas setelah hampir 7 tahun lamanya dipasung di rumahnya di Noborejo, Kota Salatiga. Sang ibu, Jumirah (45) terpaksa mengikat kaki putranya dengan kain karena khawatir putranya akan melakukan hal yang berbahaya. Kiki, panggilan Yehezkiel memang mengidap gangguan kejiwaan, Millens.
Polio yang diderita Jumirah juga membuatnya memilih jalan tersebut. Dirinya nggak bisa selalu mengawasi setiap gerak-gerik anaknya yang kerap di luar kendali. Tangan dan kakinya nggak berfungsi seperti orang normal.
Barangkali Jumirah akan tetap memasung Kiki jika Tim Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (MRI-ACT) Jawa Tengah nggak mendengar kisah ini.
“Alhamdulillah kemarin (22/7) tim melakukan silaturahim ke rumahnya kemudian memberikan pengertian kepada pihak keluarga," kata Ardian Kurniawan Santoso perwakilan MRI Jawa Tengah pada (23/7/2020).
Ardian juga menambahkan Kiki terlihat lebih senang. Sebelum membuka tali pasung, Ardian memberi edukasi pada pihak keluarga.
Ardian bersama tim menyampaikan maksud untuk mengevakuasi pemuda yatim itu ke rumah sakit jiwa. Meski dilakukan dengan cara yang kurang tepat, Ardian menyadari pemasungan itu terjadi karena cinta seorang ibu.
“Tampaknya bentuk kasih sayang terhadap anaknya. Jumirah nggak mampu mengawasi Kiki jika lari-lari dan kadang mengamuk,” kata Ardian.
Jumirah pun sempat menuturkan kalau anaknya pernah kabur dari rumah dengan perilaku di luar kendali. Bahkan Kiki hampir tertabrak truk di jalan raya. Karena itu, semua sepakat kalau Kiki akan direhabilitasi ke Rumah Sakit Jiwa di Magelang.
Bantuan Sempat Datang
Heru Tri Suseno (48), selaku kakak Ipar Jumirah menjelaskan bahwa adiknya pernah mendapat bantuan sebanyak Rp 20 juta pada akhir 2010 silam. Setelah itu nggak ada bantuan dana maupun sembako yang didapatkan oleh Jumirah.
“Sementara untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari biasanya diberi oleh sanak keluarga atau tetangga terdekat,” lanjut Heru.
Heru juga mengungkapkan kalau kondisi rumah Jumirah pernah disurvei Dinas Sosial Kota Salatiga pada 2018. Benar bantuan datang, tapi berupa material. Sementara biaya tukang ditanggung sendiri.
Melihat kondisi tersebut, Jumirah akhirnya juga ikut dibawa untuk dititipkan ke Yayasan Sosial Terang Bangsa, Dusun Randu Ares, Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.
“Semoga apa yang kami lakukan ini bermanfaat untuk sesama. Tidak ada niat apa-apa kecuali ingin memanusiakan manusia,” pungkas Ardian.
Semoga setelah dipindahkan kondisi ibu dan anak ini semakin membaik ya, Millens. (IB28/E05)