Inibaru.id - Dionisius Andra masih mencari keadilan lantaran belum terungkap kematian ayahnya, Paulus Iwan Boedi Prasetyo. Satu tahun sudah kasus pembunuhan tragis Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Bappeda Kota Semarang itu mandek.
Pada Kamis (24/8/2023), bersama puluhan orang yang tergabung dalam Jaringan Lintas Agama untuk Kemanusiaan (Jalak), Andra, panggilan akrabnya, mendatangi Polda Jateng untuk berorasi sekaligus mengingatkan kepolisian akan peristiwa yang menciderai kemanusiaan.
Masih segar dalam ingatan, Iwan Boedi dinyatakan hilang dan tewas secara mengenaskan di kawasan Marina sebelum jadi saksi kasus korupsi hibah tanah di Mijen, Kota Semarang.
"Selamat tinggal TKP Marina! Merelakan kepergian sosok ayah, harus kami lakukan. Tapi merelakan kasus ini memudar, itu tidak akan pernah terjadi," ujar Andra.
Pada peringatan satu tahun kasus Iwan Boedi, massa membentang spanduk bertuliskan "I Want Justice". Mereka lalu menabur bunga, menyanyikan lagu 'Gugur Bunga', dan melakukan teatrikal.
Putra kedua Iwan Boedi itu meminta agar kasus kematian ayahnya terus dikawal. Dia tidak ingin misteri pembunuhan Iwan Boedi seperti Marsinah, Munir, Widji Thukul dan lainnya yang sampai detik ini belum terungkap.
"Terima kasih untuk sahabat Iwan Boedi yang kembali menebalkan kasus ini dengan tinta keadilan dan cinta kasih," tutur Andra.
Pesan Istri Iwan Boedi
Andra kemudian mengeluarkan secarik kertas berisikan surat yang ditulis oleh ibunya. Istri Iwan Boedi tersebut masih menantikan kabar dari pihak kepolisian soal siapa dalang pembunuhan suaminya.
"Ada pesan dari seorang ibu empat anak yang menanti dan menaruh harapan kasus ini terselesaikan. Jangan biarkan berkas-berkas kasus (Iwan Boedi) tersimpan rapih di gudang. Berkas-berkas itu bersanding dengan berkas lainnya agar selalu tersentuh," ucap Andra membacakan surat tersebut.
Seorang pastor gereja Eduardus Didik Cahyono mengatakan, peristiwa pembunuhan Iwan Boedi melukai kemanusiaan. Semua agama tidak menghendaki perbuatan keji tersebut.
Lelaki yang biasa disapa Didik itu menyebut, penanganan kasus Iwan Boedi lamban karena sudah satu tahun jalan di tempat. Dia pun mendesak jajaran Polda Jateng untuk segera mengumumkan siapa dalang pembunuhan Iwan Boedi.
"Saya meminta pihak-pihak yang terlibat dalam pengungkapan kasus Iwan Boedi bekerja lebih keras lagi. Saya tidak ingin kasus ini jadi preseden buruk nyawa manusia tidak dihormati di negara yang katanya banyak orang agamis," tutur Didik.
Baginya satu tahun bukan waktu yang pendek. Oleh karena itu, Didik heran kenapa pihak kepolisian masih saja kesulitan mengungkap kasus tersebut.
"Sekali lagi kami mengajak seluruh pihak bersedia membantu keluarga ini mencari keadilan agar anggota keluarga keluarga yang ditinggalkan diberi kedamaian," tukasnya.
Semoga perjuangan keluarga dan pihak-pihak yang peduli dengan Iwan Boedi tidak sia-sia. Kita semua berharap penanganan kasus ini segera terbuka seterang-terangnya dan dalang tindak kejahatan mendapatkan hukuman setimpal. (Fitroh Nurikhsan/E10)
