Inibaru.id - Menyambut Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) Bank Indonesia Jateng telah menyiapkan uang kartal atau tunai sebesar Rp 11,465 triliun untuk wilayah Jateng. Untuk Kota Semarang saja kebagian Rp 4,188 triliun.
Tentang nominal yang dikeluarkan oleh BI itu dipaparkan oleh Kepala Grup Sistem Pembayaran Andry Prasmuko. Menurutnya pada tahun ini kebutuhan uang kartal perbankan mengalami penurunan dibandingkan dengan Nataru tahun lalu.
“Penurunannya sekitar 45 persen dibandingkan dengan realisasi kebutuhan uang kartal perbankan periode Natal dan Tahun Baru 2020 yang lalu,” ujar Andry dalam Press Conference “Kesiapan Bank Indonesia Untuk Penyediaan Uang Tunai Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru”, di Gedung BI Jateng, Rabu, (23/12/2020).

Penurunan itu tentu dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang membuat daya beli masyarakat berkurang. Kemudian ada faktor juga dari imbauan pemerintah untuk mengalihkan transaksi tunai ke nontunai sebagai salah satu upaya pencegahan Covid-19.
Andry juga mengungkapkan bahwa BI senantiasa melakukan sinergi untuk melakukan pendistribusian uang kartal layak edar di Jawa Tengah dengan berbagai perbankan dalam bentuk fasilitas penukaran uang. Hal itu dilakukan agar kebutuhan uang rupiah dalam masyarakat cukup, baik jenis maupun kondisi yang layak edar.
Baca Juga:
Bisakah Menukar Uang Rusak di Bank? Ini Pengalaman Pemilik Duit Rp 10 Juta yang Ludes Dimakan Rayap“Kami juga mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan pengambilan uang tunai untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan agar terhindar dari penyebaran covid-19 serta memastikan keaslian uang rupiah yang diambil sebelum meninggalkan lokasi ATM,” terangnya.
Kemudian, lanjut Andri, data pengeluaran uang tunai Bank BI dari bulan Januari hingga November 2020 sebanyak sebesar Rp 27,725 triliun. Dalam kesempatan ini, Andry juga mengingatkan kepada masyarakat yang memiliki enam pecahan uang kertas rupiah tahun emisi 1968, 1975 dan 1977 untuk dapat menukarkannya hingga batas waktu tanggal 28 Desember 2020.

Sementara itu, kebutuhan uang kartal di masa pandemi Covid-19 ini juga mengalami penurunan. Hal itu dikatakan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng Pribadi Santoso. Namun meskipun tunai turun, transaksi nontunai meningkat.
Pribadi pun memprediksi kalau ke depan, masyarakat nggak akan mengubah tata cara transaksi pembayaran yang dianjurkan oleh Pemerintah selama masa pandemi. Meski begitu, BI akan terus mengoptimalkan kebutuhan uang kertas dan logam bagi masyarakat.
“Ke depannya di tahun 2021 saya berfikir masyarakat tidak akan merubah kebiasaan transaksi di tahun ini, di mana masyarakat dominan menggunakan transaksi nontunai,” pungkas Pribadi.
Jadi begitu ya, Millens. Walau ketersediaan uang tunai melimpah, kalau bisa pilih transaksi nontunai saja ya untuk mengurangi risiko terinfeksi Covid-19. (IB28/E05)