Inibaru.id – Running text pada neon box milik Megaland Hotel di Solo tiba-tiba menampilkan iklan berkonten mesum. Tulisan itu membuat ramai warga karena kata-katanya yang nggak senonoh. Mulai dari jasa berbau hal porno, kata-kata kotor, hingga diskon palsu tertampil.
Warga sempat mengambil video iklan tersebut pada Rabu (28/2/2018). Video berdurasi 36 detik itu kemudian mulai viral di media sosial sejak Jumat (2/3).
Pihak hotel pun mengklarifikasi bahwa tidak benar Megaland menyediakan jasa tersebut. Mereka mengatakan, papan running text hotel yang berada di Jalan Slamet Riyadi itu telah diretas oleh seseorang. Hal ini juga menyebabkan kerugian dan rasa malu karena namanya tercemar.
Baca juga:
Efek Rumah Kaca Pilih Hengkang dari Delegasi Bekraf untuk SXSW 2018
Kabar Pensiun Riyad Mahrez Hanya Hoaks
Seperti ditulis Detik.com, Kamis (8/3), General Manager Hotel Megaland Solo Porwanty Astuty mengatakan, ada yang membajak running text mereka.
“Kami yakin peretas ini profesional karena bisa membobol sistem keamanan di running text kami," tutur Porwanty, "Tentu ini sangat merugikan."
Porwanty menduga, pembajak memiliki kemampuan yang tinggi. Sebab, untuk mengganti running text dibutuhkan koneksi wi-fi dan password khusus. Dia pun langsung melaporkan kasus ini ke Polresta Surakarta.
"Kami serahkan sepenuhnya pada kepolisian. Polisi saat ini sudah memeriksa beberapa saksi," ujarnya.
Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ribut Hari Wibowo pada Kamis (8/3/2018) mengatakan, saat ini polisi sudah memeriksa tujuh orang saksi dan terus mendalami penyelidikan terkait motif si pelaku.
Baca juga:
Foto di Jalan Tol, Syahrini Dicaci Warganet, Dikritik Jasa Marga, Diperingatkan Polantas
Rinto, Abang Bakso yang Berpenampilan Ala James Bond
"Kami belum tahu (profesional atau amatir). Motifnya juga masih kita dalami," tutur Ribut.
Sementara, Kasatreskrim Polresta Surakarta Kompol Agus Puryadi menambahkan, pelaku melanggar beberapa pasal.
"Bisa kami jerat dengan pencemaran nama baik, bisa perbuatan tidak menyenangkan, bisa juga pelanggaran UU ITE. Nanti akan kita dalami," tandasnya. (ANG/GIL)