Inibaru.id - Ada sebuah kabar yang cukup menarik sekaligus mencemaskan untuk Indonesia. Bongkahan pesawat antariksa Uni Soviet bernama Kosmos 482 diperkirakan bakal jatuh ke Bumi, tepatnya di wilayah Indonesia.
Diperkirakan akan jatuh pada hari ini, Sabtu (10/5/2025), "sampah" luar angkasa itu diperkirakan akan jatuh dengan kecepatan super tinggi, yaitu 242 kilometer per jam alias setara dengan kecepatan meteor. Waduh!
Sedikit informasi, Kosmos 482 adalah pesawat antariksa yang diluncurkan untuk mencapai Venus pada Maret 1972. Tapi, karena mengalami kerusakan pada roket pendorong, pesawat ini pada akhirnya terperangkap di orbit Bumi selama lebih dari 50 tahun.
Sebenarnya, ada dua bagian wahana antariksa yang diluncurkan bersamaan saat itu, yaitu Venera-8 dan Kosmos 482. Sayangnya, hanya Venera-8 yang mencapai target, sementara yang satunya kemudian hanya terombang-ambing di orbit Bumi selama bertahun-tahun.
Dalam kurun waktu tersebut, wahana antariksa ini terpecah jadi empat bagian. Roket pendorong dan roket pelepasnya sudah jatuh di Selandia Baru pada April 1972. Bagian utamanya dan komponen pendarat kemudian jatuh pada 1981 dan 1983.
Nah, yang diperkirakan bakal jatuh di Indonesia hari ini adalah bagian pendarat utama yang bentuknya bulat dengan lebar sekitar satu meter dan berat lebih dari 400 kilogram.

Lantas, di mana sih tepatnya puing pesawat antariksa ini diperkirakan akan jatuh? Kalau menurut pakar sih, kemungkinannya banyak.
“Ada kemungkinan di Kota Bengkulu dan sekitarnya, Bandar Lampung dan sekitarnya, Makassar dan sekitarnya, serta Kupang dan sekitarnya,” ungkap astronom amatir Marufin Sudibyo sebagaimana dinukil dari Kompas, Kamis (8/5/2025).
Yang pasti, puing pesawat ini diperkirakan tahan panas dan nggak akan terbakar habis saat memasuki atmosfer bumi. Artinya, ada kemungkinan bakal sampai ke permukaan bumi.
Untungnya, diperkirakan energi kinetik yang akan ditimbulkan oleh jatuhnya puing pesawat antariksa ini nggak akan begitu besar, karena hanya sekitar 300 gram TNT atau setara dengan ledakan 2 granat tangan. Namun, apabila mengenai rumah, bangunan, atau bahkan kendaraan, tetap saja jatuhnya benda ini akan menyebabkan kerusakan yang cukup parah.
Di sisi lain, peneliti astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menyebut ada kemungkinan juga puing pesawat antariksa ini jatuh di tempat di mana nggak ada peradaban manusia layaknya lautan atau hutan.
“Kemungkinan besar jatuh di lautan, hutan, atau bahkan gurun, walau tetap ada kemungkinan jatuh di wilayah di mana manusia tinggal,” ungkap Thomas.
Yang pasti, ada kemungkinan jatuhnya puing pesawat antariksa ini terjadi di antara 14.34 WIB sampai 14 jam setelahnya. Artinya, kamu harus waspada ya, Millens. (Arie Widodo/E10)