inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Polisi yang Tolak Laporan Korban Perampokan di Jaktim Dicopot
Senin, 13 Des 2021 14:57
Penulis:
Inibaru Indonesia
Inibaru Indonesia
Bagikan:
Polisi tolak laporan perampokan di Jakarta Timur sudah ditangani oleh propam. (Detik/Yogi Ernes)

Polisi tolak laporan perampokan di Jakarta Timur sudah ditangani oleh propam. (Detik/Yogi Ernes)

Setiap hari kok ada saja ya ulah anggota polisi yang nggak sesuai dengan tugasnya. Yang terkini ada polisi yang tolak laporan korban perampokan di Jaktim. Katanya sih dia sudah dicopot dan ditindak Propam, Millens.

Inibaru.id – Kisah viral polisi yang tolak laporan korban perampokan di Jakarta Timur memasuki babak baru. Sang polisi kabarnya telah dicopot dari jabatannya. Hal ini dijelaskan langsung oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan pada hari ini, Senin (13/12/2021).

Sang polisi yang menolak laporan dari korban perampokan berjenis kelamin perempuan ini adalah Aipda Rudi Panjaitan. Dia berdinas di Polsek Pulogadung.

“Aipda Rudi Panjaitan sudah dimutasi ke Polres Metro Jaktim dalam rangka pembinaan dan diperiksa,” ungkap Kombes E. Zulpan.

Aipda Rudi masih dalam proses pemeriksaan Propam Polres Jaktim. Nah, Propam ini sedang mendalami pelanggaran yang dia lakukan.

Omong-omong, kasus polisi tolak laporan korban perampokan ini viral gara-gara korban mengunggah video di media sosial, tepatnya Instagram. Dalam video ini, sang korban berjenis kelamin perempuan baru saja mengambil uang di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Dia menjelaskan dengan lengkap kronologi perampokan yang dia alami sekaligus seperti apa penolakan yang dialami saat melaporkannya ke polisi.

Menurut keterangannya, perampokan terjadi di Jalan Sunan Sedayu, Jakarta Timur pada Selasa (7/12) malam. Tepatnya usai mengambil uang di ATM sekitar pukul 18.45 WIB. Sebenarnya sih, ya korban memakai mobil.

Rekaman CCTV yang menunjukkan kasus perampokan di Jakarta Timur. (Detik)
Rekaman CCTV yang menunjukkan kasus perampokan di Jakarta Timur. (Detik)

Menariknya, dalam video tersebut, ada juga rekaman CCTV yang menunjukkan aksi perampokan. Kalau menurut korban sih, ada dugaan kalau yang melakukan tindak kejahatan terhadapnya adalah komplotan mengingat korban sampai diikuti dua sepeda motor.

Nah, modusnya, satu pengendara sepeda motor mengetuk kaca mobil korban seperti memberitahukan bagian belakang mobilnya. Korban pun kemudian berhenti dan mengeceknya. Hanya, pelaku yang tahu korban sedang lengah langsung mengambil tas di jok belakang lewat pintu mobil yang nggak diawasi korban, yakni di sisi kiri.

Korban kemudian menyadari baru saja jadi korban perampokan dan melaporkannya ke Polsek yang ada di kawasan Rawamangun. Saat ditanyai oleh polisi, dia justru hanya diminta untuk pulang dan menenangkan diri. Polisi bahkan menyebut percuma kalau harus mencari pelaku perampokan ini.

Yang bikin tambah nyesek, polisi ini bahkan menyalahkan korban dengan menganggapnya mengambil uang terlalu banyak. Saat itu, sang polisi juga memakai nada tinggi.

Polisi tersebut justru ngomelin saya ‘lagian ibu ngapain sih punya ATM banyak-banyak, kalau begini jadi repot. Apalagi banyak potongan biaya admin juga’, dengan nada bicara tinggi,” keluh korban.

Duh, duh, makin banyak kasus yang melibatkan tingkah polah polisi yang nggak semestinya dan kemudian viral di media sosial, ya, Millens. (Det/IB09/E05)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved