BerandaHits
Jumat, 19 Sep 2025 19:33

Peringatan Pakar: Edit Foto Pakai AI Bisa Picu Disinformasi

Peringatan Pakar: Edit Foto Pakai AI Bisa Picu Disinformasi

Tren edit foto dengan idola melalui AI makin marak untuk diunggah ke media sosial. (via Surya.co)

Meski terlihat seru, pakar mengingatkan ada bahaya serius yang mengintai, mulai dari pelanggaran etika, disinformasi, hingga penipuan.

Inibaru.id – Lagi ramai nih tren edit foto pakai Artificial Intelligence (AI). Banyak warganet bikin potret dirinya seolah-olah lagi mesra sama artis atau public figure idola. Sekilas memang seru, bisa jadi lucu-lucuan, tapi jangan salah, ada bahaya serius yang perlu diwaspadai dari fenomena ini.

Radius Setiyawan, Pakar Kajian Media dan Budaya Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, bilang kalau tren ini muncul sebagai bentuk ekspresi kekaguman fans pada sosok idola. “Itu ekspresi keintiman, kedekatan, dan validasi dalam relasi fandom antara penggemar dan public figure,” jelas Radius, Selasa (16/9/2025).

Meski begitu, Radius mengingatkan ada batas etika yang nggak boleh dilanggar. Dia menyoroti tiga hal penting saat memanfaatkan teknologi AI untuk mengedit foto. Pertama, soal keadilan dan kenyamanan. Jangan sampai gambar editan bikin orang lain, terutama public figure, merasa nggak nyaman. “Kalau sampai dibuat berangkulan atau berciuman, jelas itu melanggar etika penggunaan teknologi,” tegasnya.

Kedua, transparansi. Menurut Radius, foto editan harus dijelaskan sejak awal sebagai hasil manipulasi digital. Jangan sampai orang mengira itu foto asli. “Harus ada penjelasan, ini hasil editing, bukan foto alami,” tambahnya.

Dalam tren ini tersembunyi ancaman seperti penyebaran informasi pribadi hingga disinformasi dan penipuan. (via Medcom)
Dalam tren ini tersembunyi ancaman seperti penyebaran informasi pribadi hingga disinformasi dan penipuan. (via Medcom)

Ketiga, soal keamanan data pribadi. Wajah, identitas visual, bahkan sekadar foto selfie pun termasuk data pribadi. Kalau dipakai tanpa izin, itu pelanggaran serius. “Harus ada persetujuan, harus izin,” ujar Radius.

Bahaya yang mengintai bukan cuma soal etika. Lebih jauh, Radius menyebut ada dua risiko nyata: disinformasi dan penipuan. Foto hasil AI yang dianggap asli bisa memicu kesalahpahaman, bahkan konflik sosial. “Kalau sudah manipulasi identitas, orang bisa menuduh, dan itu berujung disinformasi,” jelasnya.

Lebih parah lagi, editan foto bisa dipakai buat menipu. Bayangkan ada orang percaya dengan gambar hasil AI lalu terjadi transaksi palsu. “Manipulasi gambar sering dianggap asli. Begitu dipercaya, proses penipuan bisa terjadi,” kata Radius.

Karena itu, Radius menekankan pentingnya literasi digital. Masyarakat harus semakin bijak dalam memanfaatkan teknologi, apalagi AI yang terus berkembang pesat. “Persoalan penggunaan AI yang tidak bijak ini perlu diperhatikan, karena dampaknya bisa sangat berbahaya bagi keberlangsungan masyarakat,” pungkasnya.

Mau aman sekaligus tetap seru di era digital? Bijaklah gunakan AI dan pastikan kamu paham etika serta risikonya. Jadi, masih berani sembarangan edit foto artis idolamu, Gez? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

Inibaru Indonesia Logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Sosial Media
A Group Member of:
medcom.idmetro tv newsmedia indonesialampost

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved