Inibaru.id – Meski sejak Rabu (19/1/2022) pemerintah sudah menggelontorkan minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter, realitanya, minyak goreng ini sulit untuk didapatkan di mana-mana. Hal ini belum bisa tuntas, tiba-tiba muncul kabar kalau per 1 Februari 2022, harga minyak goreng jadi Rp 11.500 per liter. Beneran turun lagi, nih?
Jadi, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan kalau mulai 1 Februari nanti, harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah sampai minyak goreng kemasan premium adalah Rp 11.500. Hal ini diungkap langsung oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan.
Lantas, bagaimana dengan minyak goreng subsidi Rp 14 ribu yang berlaku sebelumnya? Nah, Nurwan menyebut subsidi dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ini hanya berlaku hingga 31 Januari 2022 nanti, Millens. Alasannya, karena mulai 1 Februari 2022, harga bahan baku pembuatan minyak goreng, yakni crude palm oil (CPO) sudah diturunkan dengan Domestic Price Obligation (DPO). Hal ini membuat harga minyak goreng otomatis ikut turun.
“BPDPKS sudah tidak perlu lagi,” ujar Nurwan, Kamis (28/1).
Nah, soal detail harga minyak goreng pada 1 Februari 2022 nanti, berikut adalah rinciannya:
- Harga minyak goreng curah per liter paling tinggi Rp 11.500.
- Harga minyak goreng kemasan sederhana per liter jadi Rp 13.500.
- Harga minyak goreng kemasan premium per liter jadi RP 14 ribu.
Nah, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memastikan kalau HET minyak tersebut sudah mencakup PPN. Jadi ya, di pasaran paling tinggi harus segitu, Millens.
Balik lagi ke pertanyaan tentang kebijakan minyak goreng satu harga Rp 14 ribu, Mendag Lutfi punya jawabannya, Millens.
“Selama masa transisi dari mulai hari ini hingga 1 Februari 2022, maka kebijakan satu harga Rp 14 ribu per liter tetap berlaku dengan mempertimbangkan waktu produsen dan pedagang melakukan penyesuaian,” ujar Lutfi.
Masalahnya, hingga sekarang, minyak goreng sulit didapatkan di berbagai tempat, khususnya yang harganya Rp 14 ribu per liter. Menanggapi hal ini, Lutfi pun meminta distributor memperlancar penyaluran minyak goreng sehingga nggak ada lagi masalah kekosongan stok. Kalau nggak, pemerintah nggak bakal segan memberikan sanksi.
“Kami juga terus mengimbau masyarakat untuk nggak melakukan panic buying atau membeli dalam jumlah banyak,” ungkap Lutfi.
Semoga saja masalah minyak goreng ini bisa segera diatasi, ya Millens. (Kom/IB09/E05)