Inibaru.id - Mengingat sektor pertanian membutuhkan pasokan air yang cukup, dibutuhkan pengawasan untuk memastikan pengairan lancar. Karena itu, sumber daya air perlu dikelola dengan baik.
Sehubungan dengan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, secara resmi mengangkat dan mengukuhkan 43 anggota Dewan Sumber Daya Air (SDA) Jawa Tengah periode 2024-2029. Acara ini digelar di Gedung B Kantor Setda Provinsi Jawa Tengah pada Kamis, 26 September 2024.
Dewan SDA ini terdiri dari 22 anggota dari lingkup pemerintah daerah dan 21 anggota dari non-pemerintah daerah, yang bertugas mengelola sumber daya air di wilayah Jawa Tengah.
“Saya harap ketersediaan air di Jawa Tengah bisa mencukupi kebutuhan,” kata Sumarno, seusai acara pengukuhan.
Dalam sambutannya, Sumarno menekankan pentingnya kecukupan pasokan air untuk berbagai kebutuhan, khususnya pertanian. Dia menyoroti bahwa Dewan SDA memiliki tugas berat, mengingat Jawa Tengah telah ditetapkan sebagai penopang pangan dan industri nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi 2025-2045.
Sumarno berharap Dewan SDA mampu merumuskan kebijakan terkait ketersediaan dan manajemen distribusi air untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, pertanian, dan industri.
“Kami berharap dari teman-teman Dewan Sumber Daya Air ini, bisa me-manage dan memitigasi, karena salah satu tugasnya adalah menghitung neraca ketersediaan air, dan menghitung distribusi air,” jelasnya.
Menurutnya, ketersediaan lahan pertanian yang luas harus didukung dengan sistem irigasi yang baik untuk menunjang produksi pangan di provinsi tersebut.
“Kita memang harus siapkan betul soal sumber daya air, agar bisa mencukupi kebutuhan dan berkontribusi untuk produksi pertanian di Jawa Tengah,” kata Sumarno.
Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya mematuhi rencana tata ruang yang telah disepakati agar pembangunan sejalan dengan kelestarian lingkungan. Dewan SDA diharapkan dapat mengatasi tantangan seperti kerusakan hutan, galian C, perubahan iklim, dan masalah lingkungan lainnya yang dapat memengaruhi ketersediaan air.
“Itu harus menjadi perhatian kita, supaya keseimbangan yang sudah kita desain pada tata ruang ini bisa berjalan dengan baik. Sehingga, pembangunan yang kita lakukan ini seimbang dengan kelestarian lingkungan,” tandas Sumarno.
Semoga komitmen Pemprov Jateng untuk mengelola air sekaligus melestarikan lingkungan nggak cuma jadi cita-cita ya, Millens! (Siti Zumrokhatun/E10)