Inibaru.id - Meskipun mudik sudah dilarang, masih saja ada orang-orang yang nekat mudik secara sembunyi-sembunyi. Kebanyakan pemudik tersebut diketahui berasal dari daerah Jabodetabek.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku kecewa setelah mendapatkan laporan adanya pemudik yang menggunakan siasat yang bikin "mengelus dada" untuk pulang kampung. "Ada yang mobilnya dimasukkan ke dalam truk, ditutup barang. Ada juga, nggak tahu bener apa tidak, orang naik kontainer," beber Ganjar, Selasa (28/4).
Ganjar pun langsung menegaskan cara seperti ini berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan. Dia lalu menyinggung tentang tujuh orang yang dinyatakan positif setelah mudik menggunakan travel menuju Cilacap.
Karena itu, dia menyarankan masyarakat agar terang-terangan saja dengan mengurus surat izin. Ganjar yakin pemerintah akan bijaksana.
Meski izin dapat diurus, Ganjar tetap mengimbau warga Jateng yang berada di Jabodetabek agar nggak mudik. Dia mengajukan jaminan hidup bagi warga Jateng yang ada di perantauan.
"Nanti kami urus kok. Jangan khawatir, nanti kami urus. Setiap hari saya membalas WA, telpon, sms bahkan DM soal itu. Ada mekanisme yang dapat ditempuh untuk itu, tolong patuhi peraturan pemerintah," pintanya.
Sejalan dengan jaminannya, Ganjar pun juga akan meminta Pemerintah Pusat agar benar-benar memastikan masyarakat yang nggak pulang agar mendapatkan insentif.
Ke depan Ganjar akan terus mengantisipasi pemudik yang nekat pulang kampung. Bersama bupati, wali kota sampai kepala desa se-Jateng, pihaknya akan mempersiapkan protokol kesehatan dan menyediakan karantina.
"Sekali lagi saya tekankan, tolong jangan pulang, apalagi ngumpet-ngumpet. Itu bahaya! Nanti duduk empet-empetan dengan penumpang lain, udara pengap tidak sehat, tidak pakai masker, tangannya tidak dicuci, dan sebagainya. Ini kan bahaya!" ucapnya.
Jadi tolong mudiknya ditahan dulu ya, Millens. (IB28/E05)