Inibaru.id - Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menurunkan tim untuk menelusuri kebenaran informasi yang di media sosial beredarnya dugaan penjualan harimau di Semarang Zoo.
Upaya ini dilakukan untuk meredam kekhawatiran publik terhadap keberadaan satwa yang dilindungi tersebut.
"Kita lagi investigasi, kemarin saya sudah minta Asisten II dan Inspektorat untuk melihat secara langsung," ujar Agustina saat ditemui di Balai Kota Semarang. "Apakah itu memang dijual atau ditukar dengan satwa lain?"
Perempuan berusia 54 tahun ini meminta waktu untuk menyelidiki kabar yang masih simpang siur. Pemkot Semarang, kata Agustina, akan secara transparan membuka hasil penelusuran soal isu jual-beli satwa dilindungi ini.
"Isu ini kan masih simpang siur, jadi saya turunkan tim. Bisa saja (berkurangnya) harimau bentuk kerja sama dengan pihak lain lewat pertukaran satwa," ungkap Agustina.
Dugaan Sementara: Tukar Satwa
Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Hernowo Budi Luhur mengakui bahwa koleksi harimau di Semarang Zoo saat ini berjumlah empat ekor, lebih sedikit dari sebelumnya.
Namun, apakah berkurangnya satwa itu akibat dijual atau tidak, saat ini masih terus diinvestigasi. Berdasarkan dokumen dari PT Satwa Semarang selaku pengelola Semarang Zoo, Hernowo menyebut, dugaan sementara merujuk pada pertukaran satwa, yakni harimau ditukar dengan binatang lain yang nilainya setara.
"Pertukaran satwa yang dilakukan (Semarang Zoo) juga sudah ada izin dari Balai Konservasi. Tapi satwa apa saja yang ditukar, saya belum hapal. Intinya ada pertukaran satwa yang dimiliki Semarang Zoo dengan kebun binatang lain," kata Hernowo.
Hingga saat ini, Hernowo belum menerima laporan adanya jual-beli harimau di Semarang Zoo. Yang ada hanyalah program pertukaran satwa untuk menambah koleksi di masing-masing kebun binatang.
Sebagai contoh, pertukaran satwa yang telah dilakukan salah satunya dengan melego harimau menjadi kapibara. Menurut Hernowo, Semarang Zoo menjalankan program tersebut dengan sejumlah kebun binatang lainnya seperti Ragunan, Jember Mini Zoo, serta Rahmat Zoo and Park di Sumatra.
"Kami sedang proses investigasi, tapi sementara ini (berkurangnya) harimau karena adanya pertukaran satwa," tukasnya.
Semoga berkurangnya jumlah harimau di Semarang Zoo ini memang benar karena program pertukaran. Selama dilakukan sesuai prosedur, tentu tidak menjadi masalah kan, Gez? (Sundara/E10)
