Inibaru.id - Kearifan lokal memang seharusnya terus dirawat agar lestari. Hal itulah yang coba dilaksanakan oleh Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM). Dalam mengaplikasikan niatnya tersebut dibuatlah sebuah acara yang bertajuk Festival Komukino dengan tema, “Semarangan Kas!”
Festival yang terhitung sudah terlaksana untuk yang ke-8 kalinya itu diselenggarakan di Gedung Oudetrap pada Sabtu (25/1/2020) sore. Acara ini juga merupakan pengaplikasian mata kuliah “Manajemen Acara (MA)”.
Dalam Festival Komikuno diisi oleh berbagai perhelatan yang menunjukkan kebudayaan Semarang seperti adanya komunitas, kesenian, dan seminar. Kata Ketua Panitia Komukino ke-8 Timotius Andreawan, para komunitas nggak hanya mengisi tenan saja namun juga memberikan pelatihan bagi pengunjung yang datang.
“Kami undang beberapa komunitas tyang merepresentasikan wajah Kota Semarang seperti komunitas batik, gamelan, fotografi, komunitas dolanan. Mereka sepanjang acara membuka praktik bagi pengunjung yang mau mencoba,” ujarnya.
Pelaksanaan festival ini memang memiliki tujuan mulia, yakni untuk menyebarkan semangat positif bagi anak muda agar mencintai kebudayaan Semarang. Timotius pun juga membeberkan alasan khusus kenapa dipilihnya tema “Semarangan Kas!” ini.
“Semarang kami anggap sebagai kota yang sarat akan kebudayaan yang beragam. Selain budaya aslinya, Semarang juga diisi oleh bermacam etnis seperti Tionghoa dan Arab. Jadi kami angkat sebagai tema festival kami,” ucap Timotius.
Selain adanya rangkaian acara tadi, ada juga salah satu
acara yang nggak kalah positif yaitu sebuah campaign
pengelolaan sampah plastik. Gerakan tersebut dinamakan dengan “Langkah
Sederhana”. Jadi pengunjung yang datang membawa sampah plastik bisa ditukar
dengan totebag. Lumayan banget kan?
Eits, acara nggak berhenti sampai situ saja. Malam harinya, para pengunjung dihibur oleh penampilan oleh dua musikus Semarang yaitu Soegi Bornean dan Ruang Tengah. Dengan tembang-tembang favoritnya dua grup band tersebut turut menghibur pengunjung.
“Yap, nggak jauh-jauh dari tema. Dua band itu diundang untuk menunjukan bagaimana wajah Semarang. Terutama Soegi Bornean yang akhir-akhir ini namanya cukup tenar di Semarang,” ucap Timothius.
Acara tersebut, tambah Timotius, menuai kesan baik dari para
peserta. Mereka semua nggak cuma hadir dari kalangan mahasiswa. Namun juga
wisatawan Kota Lama.
“Saya harap kebudayaan di Kota Semarang terus lestari. Anak muda harus lebih peduli terhadap budaya aslinya. Nggak kalah keren kok!” Tandas Timotius.
Wah, sukses terus buat Festival Komukino ya, Millens. Semoga bisa terus bikin acara dengan tema-tema yang keren. (Audrian F/E05)