Inibaru.id - Kalau kamu diberi pertanyaan tentang buku paling berbahaya di dunia, yang terpikir biasanya adalah buku dengan ideologi-ideologi tertentu. Di Indonesia, buku ideologi komunis, misalnya, dilarang untuk beredar dan seringkali disita jika ditemukan aparat. Hanya, sebenarnya ada buku yang jauh lebih berbahaya karena buku ini bahkan nggak boleh dipegang!
Bukan, buku ini sama sekali nggak terkena kutukan atau terkait dengan hal-hal mistis. Hal ini disebabkan oleh adanya paparan bahan-bahan kimia atau radioaktif berbahaya. Buku tersebut sayangnya juga sangat penting dan berharga, karena merupakan buku catatan dari penemu Marie Curie.
Perempuan peraih Nobel dua kali di bidang Fisika dan Kimia ini adalah perintis radiologi. Tanpa adanya penemuan Curie, dunia kesehatan mungkin nggak mengenal salah satu pemeriksaan yang bisa menyelamatkan banyak orang ini.
Sayangnya, gara-gara penelitian yang bertahun-tahun dia lakukan ini pula, Marie Curie terpapar radioaktif berbahaya hingga akhirnya meninggal di usia 66 tahun karena aplastic anemia.
Nggak hanya Curie yang terpapar radioaktif. Buku catatannya selama bertahun-tahun melakukan penelitian juga ikut-ikutan terpapar Radium berbahaya. Menurut akun Twitter @semestasains, buku catatan yang sangat berharga bagi dunia penelitian ini baru boleh dipegang dengan tangan kosong 1.577 tahun lagi. Kini, mereka yang menyentuhnya harus memakai baju dan sarung tangan pelindung yang lengkap agar nggak terkontaminasi.
Sebenarnya, ada satu buku lagi yang juga sama berbahayanya dengan buku catatan Marie Curie. Buku tersebut berjudul Shadows from the Walls of Death: Facts and Inferences Prefacing a Book of Specimens of Arsenical wall Papers.
Sudah menemukan apa yang membuatnya berbahaya dari judul yang panjang tersebut? Yap, ada arsenik yang menempel di buku karangan Dr. Robert M Kiedzie pada 1874 ini. Dia sengaja membuat buku ini demi membuktikan bahwa Arsenik pada wallpaper yang banyak dijual di zaman tersebut sangatlah berbahaya.
Beda dengan buku catatan Marie Curie yang hanya satu buah saja, buku karangan Kiedzie ini sebenarnya tercetak 100 lembar. Hanya, kini tinggal 4 lembar saja yang tersisa. Semuanya nggak boleh disentuh tangan manusia.
Kalau mau membuka buku ini, kamu harus memakai alat pelindung diri lengkap dengan sarung tangan dan penutup muka. Hal ini disebabkan oleh Arsenik yang juga berbahaya jika sampai terhirup. Ngeri juga, ya?
Kalau kamu, berani nggak membuka buku paling berbahaya di dunia ini, Millens? (Boo/IB28/E07)