Inibaru.id – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan 1439 H jatuh pada 17 Mei 2018 mendatang. Sementara itu, 1 Syawal 1439 H atau Hari Idul Fitri jatuh pada 15 Juni 2018. Keputusan tersebut didasarkan pada hasil hisab Hakiki Wujudul Hilal yang dilakukan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam surat pengumumannya mengatakan, Hari Arafah akan jatuh pada 21 Agustus 2018 dan Idul Adha 10 Dzulhijah sehari kemudian pada Rabu, 22 Agustus 2018 seperti dilansir dari Cnnindonesia.com, Jumat (20/4/2018).
Selama ini Muhammadiyah menggunakan sistem hisab untuk menghitung penanggalan Islam. Menurut Haedar, metode penghitungan hilal itu diyakini akurat dan bisa diterapkan di manapun.
"Dengan sistem hisab, kita bisa mengetahui secara jelas dan pasti awal bulan dan hitungan kalender bukan hanya setahun dua tahun ke depan, bahkan puluhan tahun ke depan," kata Haedar seperti ditulis Kompas.com, Selasa (13/3/2018).
Sistem itu agak berbeda dengan yang dianut pemerintah. Hingga saat ini, pemerintah menetapkan hari besar keagamaan Islam berdasarkan hasil perhitungan hisab dan menggunakan konsep melihat bulan (rukyat). Penetapan itu dilakukan pada sidang isbat yang biasanya dihadiri sejumlah ormas dan perwakilan instansi.
Kendati hingga kini pemerintah belum mengumumkan tanggal pasti 1 Ramadan, Haedar berharap keputusan tersebut bisa diterima dan menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah.
Hm, meskipun sistemnya berbeda tapi semoga nggak menimbulkan perpecahan di masyarakat ya, Millens. (IB07/E04)