Inibaru.id – Masih ingat dengan sinetron Si Doel Anak Sekolahan yang moncer sekitar tahun 1990-an? Selain Rano Karno, Mandra, dan para artis lain yang melegenda hingga sekarang, salah satu yang juga legend banget adalah mobil oplet kepunyaan Si Doel yang unik.
Jadi, diceritakan Si Doel dan keluarganya memperoleh pendapatan, salah satunya, dari hasil narik angkutan umum dengan menggunakan Oplet tua jenis Morris Minor 100 Travel. Mobil buatan Inggris memang sempat menjadi angkutan umum jenis Oplet di Jakarta. Namun, itu dulu banget. Bahkan pada 1990-an, oplet itu sudah dinilai kuno.
Baca juga:
Keren dan Gagah, Moge Baru Polantas yang Disuplai BMW
Mahasiswa Geologi Undip Akhirnya Ditemukan
Sekarang sudah sangat sulit menemukannya loh, Millens. Bahkan, hampir nggak ada lagi yang bersliweran di Ibukota. Kalaupun ada, salah satunya mungkin kepunyaan Salim. Dia saat ini dikenal sebagai anggota Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI).
Morris Minor yang dia miliki adalah buatan 1957 dengan mesin 1000cc. Mobil ini sempat dipakai untuk syuting Si Doel Anak Sekolahan versi layar lebar.
Seperti ditulis Kompas.com, Senin (22/1/2018), ihwal kepemilikan oplet ini bermula ketika dia tengah menarik oplet era Morris Minor. Nah, pada 1980-an, angkutan umum diremajakan, dari oplet menjadi mikrolet. Oplet yang biasa dikendarai Salim pun dibelinya dari sang juragan pemilik oplet.
"Saya sempat narik oplet waktu ongkosnya Rp 30 perak. Setelah peremajaan pada 1980, saya ganti jadi mobil pelat hitam," ujar Salim.
Perawatan rutin membuat mobil itu bertahan hingga kini dengan kondisi menawan. Salim juga cukup menjaga keaslian oplet dengan mempertahankan warna dan desainnya. Lantaran tampilannya masih bagus hingga sekarang, mobil itu pun disewa untuk produksi film Si Doel yang bakal segera tayang di bioskop.
Baca juga:
Dear, Generasi Micin…
T-Rex, Robot Asli Indonesia
Nggak berhenti di situ, hingga kini Morris Minor kepunyaan Salim juga banyak yang mengincar. Nggak sedikit yang berminat membeli. Namun begitu, Salim mengaku belum menemukan harga yang cocok.
"Rata-rata (menawar) di kisaran Rp 300-400 juta, tapi saya nggak bakal lepas di bawah Rp 500 juta," tandasnya.
Hm, hokinya si Bapak nih. Eh, kamu bisa lo mulai menyimpan barang-barang antik kepunyaanmu, barangkali bisa dijual lagi dengan harga tinggi kan lumayan? (ANG/GIL)