Inibaru.id - Perusahaan komunikasi Qualcomm dikabarkan bakal "merumahkan" lebih dari 1500 karyawannya di California. Di saat yang sama, sekitar 269 karyawan kantor Qualcomm di Santa Clara dan San Jose juga kehilangan pekerjaan mereka.
Cnindonesia.com, Jumat (20/4/2018), seluruh karyawan yang terkena imbas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dikabarkan akan mengakhiri masa kerja mereka pada 19 Juni mendatang. Kabar tersebut diketahui dari dokumen pemutusan kerja massal yang diajukan perusahaan publik itu kepada pemerintah Amerika Serikat.
Pada Januari lalu, Qualcomm memang diketahui akan memangkas pengeluaran hingga 1 miliar dolar AS. Pemerintah Amerika Serikat kemudian meminta Qualcomm untuk melaporkan pemangkasan karyawan di atas 50 orang dalam waktu 30 hari bila mulai diberlakukan.
Pemutusan kerja yang dilakukan Qualcomm diduga sebagai dampak menurunnya penjualan produk. Qualcomm harus menghadapi kenyataan pahit dengan merosotnya penjualan produknya yang diproyeksikan hingga mencapai 3 persen pada tahun fiskal 2018. Untuk itu, perusahaan yang bermarkas di California ini mengambil tindakan pemecatan karyawan untuk meningkatkan jumlah pendapatan.
Selain itu, keputusan PHK massal ini juga diambil setelah Presiden Donald Trump menangguhkan tawaran Broadcom untuk mengakuisisi bisnis Qualcomm. Trump melarang Qualcomm berpindah tangan ke Broadcom yang notabene merupakan pesaingnya.
Semoga para karyawan yang terkena imbas PHK itu bisa segera mendapatkan pekerjaan lain ya, Millens. (IB12/E04)