Inibaru.id – Penggemar dunia hiburan Thailand atau penyuka bulutangkis pasti menyadari bahwa nama panggilan orang Thailand itu unik. Sebagai contoh, Ratchanok Intanon dipanggil May, Puttita Supajirakul dipanggil Earth, Kunlavut Vitidsarn dipanggil View, dan peraih emas pertama Thailand di Olimpiade Paris 2024, Panipak Wongpattanakit dipanggil Tennis. Kepikiran nggak kok nama panggilannya aneh dan terkadang nggak ditemukan di nama panjangnya?
Ternyata, hal ini menjadi budaya yang dilakukan orang Thailand sejak lama, Millens. Kalau menurut Inenout, kebiasaan memakai nama panggilan yang menarik ini sudah dimulai pada zaman perbudakan atau sebelum 1905.
Kala itu, kebanyakan orang biasa di Thailand mirip seperti orang Jawa zaman dahulu, yaitu hanya memakai nama satu kata. Yang memakai nama keluarga adalah mereka dari kalangan kerajaan atau bangsawan.
Nah, orang-orang dari kasta lebih tinggi memberikan julukan bagi orang-orang dari kasta lebih rendah. Sebagai contoh, ada yang memberikan julukan “Moo” yang berarti babi untuk orang dengan nama satu kata.
Menjelang abad ke-20, tepatnya saat Raja Chulalangkorn pengin memodernisasi Thailand, mereka pun memberlakukan aturan pemakaian nama belakang. Sayangnya, sebagian warga Thailand buta huruf sehingga mereka meminta bantuan para biksu yang bisa membaca untuk memberikan nama panggilan yang bagus. Sejak saat itulah, nama panggilan bergeser dari hinaan menjadi nama yang lebih baik.
Untuk Menolak Bala
Selain karena faktor sejarah yang disebutkan sebelumnya, ada hal lain yang membuat orang Thailand punya nama panggilan unik, yaitu gara-gara nama panjang orang Thailand biasanya sulit diucapkan sekali napas. Mengucapkan kata “Kiw” tentu lebih mudah daripada mengucapkan “Anongnart Yusananda”, bukan?
Lebih dari itu, dengan memakai nama panggilan yang terkadang nggak terkait dengan nama aslinya, orang Thailand percaya roh jahat jadi kesulitan memberikan hal buruk kepada anak-anaknya.
Lantas, bagaimana orang tua memilih nama panggilan untuk anaknya? Kalau soal ini, asalnya macam-macam, Millens. Ada yang mengaitkannya dengan ciri-ciri fisik, waktu kelahiran, bahkan karakter populer favorit dari film kartun yang disukai si anak. Terkadang, seorang anak juga bisa meminta orang tuanya memanggilnya dengan nama apa saat sudah mulai tumbuh besar. Suka-suka, deh.
O ya, hingga sekarang, masih banyak orang Thailand yang berkonsultasi dulu ke biksu, peramal, ketua adat, atau orang-orang berpengaruh lain sebelum menamai anaknya. Alasannya, mereka percaya bahwa nama seorang anak bisa berpengaruh pada masa depannya. Nah, sebelum mendapatkan nama resmi inilah, terkadang sampai beberapa minggu atau beberapa bulan setelah dilahirkan, si anak hanya punya nama panggilan.
Menarik juga ya kisah nama panggilan orang-orang Thailand yang unik, ini, Millens? (Arie Widodo/E10)