Inibaru.id – Salah satu selai cokelat paling populer di dunia adalah Nutella. Saking uniknya rasa selai ini, banyak orang menganggap produk asal Italia ini bukan sebagai merek, tapi salah satu varian selai cokelat.
Penggemar selai cokelat pasti familiar dengan pasta manis berbasis hazelnut ini. Namun, pernahkah kamu memperhatikan kemasan produk tersebut lalu kepikiran kenapa warna N pada Nutella berwarna hitam, sementara deret huruf setelahnya merah?
Sebagian besar dari kita yang tinggal di Indonesia mungkin nggak terlalu memusingkan perbedaan warna tersebut. Tapi, masyarakat di belahan bumi bagian barat rupanya terus memperdebatkan hal ini, lo. Alasannya, karena sejarah rasisme di sana begitu kelam.
Warna hitam yang "minoritas" dibanding merah pada tulisan Nutella acap diasosiasikan sebagai bentuk rasisme masyarakat Eropa, sehingga memunculkan kontroversi. Namun, benarkah kreatornya berpikir sejauh itu?
Sejarah Nutella
Sebelum melangkah terlalu jauh, sebaiknya kita selisik dulu sejarah berdirinya perusahaan selai cokelat legendaris tersebut ya. Nutella diproduksi oleh perusahaan cokelat terkemuka Ferrero.
Pabrik Nutella berpusat di Alba, kota kecil yang berjarak kurang lebih 50 kilometer dari Turin, Provinsi Piedmont, Italia. Semula, Pietro Ferrero sang pendiri perusahaan ini hanya menjual gianduja, semacam cokelat blok berbahan dasar pasta hazelnut.
Michele Ferrero, anak dari Pietro kemudian mencetuskan ide untuk memodifikasi gianduja yang berbentuk lempengan keras menjadi selai yang lembut untuk olesan roti. Untuk mewujudkan ide itu, dia pun bekerja sama dengan Fransesco Rivella.
Pada 20 April 1964, mereka pun mulai menjual selai cokelat bercita rasa yang unik ini untuk kali pertama dengan merek dagang Nutella. Karena rasanya berterima, selai manis itu pun mulai dikenal publik dunia dan mulai diaplikasikan dalam berbagai makanan.
Tidak Ada Indikasi Rasisme

Baiklah, sekarang kita balik lagi menikai huruf N berwarna hitam pada nama Nutella. Situs resmi Ferrero nggak menjelaskan secara terperinci mengenai hal ini. Namun, laman Logos-World sempat menguliknya.
Laman yang biasa mengulik logo-logo jenama terkemuka di dunia itu menduga, perbedaan warna pada tulisan Nutella hanyalah untuk membuatnya unik tanpa bermaksud rasis. Cara itu biasa dilakukan desainer agar konsumen lebih mudah mengenali produk ini saat disandingkan bersama produk lain di rak minimarket.
Namun, ada sebuah postingan di medsos Quora yang mengulas satu fakta unik tentang Nutella ini. Akun Balasubramanian Kailasam di Quora menuliskan, ide nama Nutella diambil dari kata Nut yang merujuk pada hazelnut.
Sayangnya, saat Nutella mulai laris manis di pasaran, Michele dan Rivella mendapatkan komplan dari seorang pemilk usaha yang mengatakan bahwa merek Nutella sudah dipakainya lebih dulu. Kompromi pun dilakukan, hingga berujung pada kesepakatan yang mengharuskan Ferrero memakai warna yang berbeda.
Sejak saat itulah huruf N pada kata Nutella diubah warnanya menjadi hitam dan bertahan hingga sekarang. Jadi, nggak ada kaitannya dengan tindakan rasisme ya! (Arie Widodo/E10))