Inibaru.id - Embun biasanya identik dengan butiran air kecil yang menempel di dedaunan. Tapi, beda cerita kalau kamu ke Dataran Tinggi Dieng saat musim kemarau. Di area yang sejuk ini, embun bisa berubah jadi es yang menempel di rumput, tanah, bahkan atap rumah warga. Fenomena ini dikenal sebagai embun upas.
Fenomena alam ini biasanya terjadi di sekitar kompleks Candi Arjuna, salah satu kawasan wisata utama di Dieng, Jawa Tengah. Saat suhu udara mencapai titik terendah, embun yang terbentuk di malam hari membeku jadi lapisan es bening, menciptakan pemandangan yang mirip negeri salju.
Pada puncak musim kemarau, terutama di bulan Juli hingga Agustus, suhu di Dieng bisa anjlok hingga di bawah nol derajat Celsius. Pada Rabu (30/7/2025) lalu misalnya, suhu tercatat mencapai -3°C. Hasilnya? Rumput, daun kentang, bahkan bebatuan diselimuti lapisan putih seperti gula kristal. Kalau kamu datang pagi-pagi sekali, embun es ini masih bisa terlihat tebal dan belum mencair. Tapi begitu matahari mulai muncul di ufuk timur, pelan-pelan es ini meleleh.
Nah, kebetulan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini menyebut puncak musim kemarau bakal berlangsung pada Agustus 2025. Di sisi lain, salah satu akun X (dulu Twitter) yang kerap membahas soal cuaca dan bencana alam, Georitmus (@zakiberkata), juga menyebut munson Australia menguat dan berpotensi bikin suhu udara di Jawa bisa lebih dingin khas musim bediding.
"Munson Australia kembali menguat. Jika bertahan lama, suhu bisa kembali turun di malam hingga pagi hari, khususnya di wilayah selatan Indonesia," cuit akun tersebut pada Kamis (31/7/2025).
Klop banget kan buatmu yang penasaran dan ingin menyaksikan langsung fenomena langka embun es ini, bukan? Nah, biar bisa benar-benar melihatnya langsung, berikut beberapa tips penting biar perjalananmu ke Dieng jadi nggak percuma!
1. Menginap di Sekitar Candi Arjuna
Jangan sampai kesiangan! Untuk melihat embun es, kamu harus sudah sampai di lokasi sebelum matahari terbit. Idealnya sekitar pukul 05.30 – 07.00 WIB. Jadi, sangat disarankan kamu menginap dekat kompleks Candi Arjuna atau setidaknya di area Dieng Kulon dan Dieng Wetan. Lokasinya strategis dan akses ke candi mudah dijangkau.
"Biasanya pukul 07.00 WIB matahari sudah terbit dan embun es mencair," ungkap Kepala Unit Pelaksana Teknis Dieng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara Sri Utami sebagaimana dinukil dari Detik, Rabu (30/7)
2. Persiapkan Pakaian Hangat
Jangan remehkan udara dingin Dieng yang bisa menembus titik beku, bahkan minus derajat Celcius! Saat embun es muncul, udara bisa sangat menggigit. Pakai jaket tebal, sarung tangan, penutup kepala, dan kaus kaki. Kalau perlu, bawa termos isi minuman hangat untuk melawan hawa dingin.
3. Isi Perut Sebelum Berangkat
Berburu embun es itu butuh tenaga. Sebelum keluar subuh-subuh, usahakan sarapan ringan atau setidaknya minum sesuatu agar tubuh tetap hangat dan kuat. Dingin-dingin perut kosong? Nggak banget!
4. Pilih Spot Terbaik
Selain area Candi Arjuna, kamu juga bisa melihat embun es di sekitar Lapangan Dharmasala, lahan pertanian kentang warga, atau kawasan Bukit Sikunir. Namun, pastikan tetap menghargai privasi warga ya, apalagi kalau melewati area kebun milik pribadi.
5. Pantau Cuaca Sebelumnya
Embun es biasanya muncul setelah sore dan malam hari yang cerah, tidak berawan, dan tidak berangin. Jadi, kamu bisa memantau prakiraan cuaca sehari sebelumnya. Pantau juga media sosial wisata Dieng atau akun-akun warga lokal untuk info terkini.
Fenomena embun es atau embun upas ini bikin kita seperti melihat versi tropis dari negeri salju, meski sebentar. Jadi, kalau kamu berencana liburan ke Dieng dalam waktu dekat, jangan lewatkan kesempatan langka ini. Siapa tahu, kamu bisa jadi saksi keajaiban kecil dari Dataran Tinggi Dieng yang magis ini, Gez! (Arie Widodo/E07)
