Inibaru.id – Produsen pakaian dan aksesori olahraga Nike berhasil mempertahankan gelar sebagai merek paling berharga tahun ini dengan nilai sekitar Rp 385 triliun. Meski berhasil mempertahankan gelar, Nike yang tahun ini menyasar pasar Amerika Utara nyatanya memang harus bersaing ketat dengan merek olahraga Adidas yang mengalami peningkatan sekitar Rp 196 triliun. Di bawah Adidas, Under Armor dan Puma menyusul dengan nilai masing-masing sekitar Rp 41,2 trilun.
Richard Feige selaku Direktur Pelaksana Brand Finance, konsultan bisnis yang melakukan survei di atas, menjelaskan bahwa kompetisi antar merek olahraga ini sangat mungkin mempengaruhi masa depan Nike. Setelah Nike mengalami kerugian sebesar Rp 13,7 triliun di tahun yang sama, Adidas yang berada di posisi keempat dianggap menjadi pesaing terberat merek asal Oregon, Amerika tersebut.
Di belakang Nike, merek H & M berhasil menempati posisi kedua dengan nilai Rp 261,3 triliun. Meski sempat tertimpa tuduhan rasis lantaran menggunakan model kulit hitam dengan jaket bertuliskan “Coolest Monkey in the Jungle”, peritel asal Swedia ini berhasil mempertahankan posisinya dari Zara yang berada di posisi ketiga.
Sementara itu untuk merek mewah, Louis Vuitton, Hermès, Cartier, dan Gucci mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun lalu. Nilai Hermès naik 36 persen atau sekitar Rp 151 triliun, mengalahkan Louis Vuitton yang harus puas di posisi keenam.
Di posisi kesembilan, Uniqlo menjadi satu-satunya merek dari Asia yang masuk daftar sepuluh besar. Meski melorot dari posisi kelima lantaran gagal di pasar Eropa dan Amerika, Uniqlo nggak berhenti melakukan ekspansi besar-besaran dengan mendirikan retail seluas 2700 m2 di Singapura. Tadashi Yanai, sang pendiri, berambisi meningkatkan pendapatan Uniqlo dari sekitar Rp 17 miliar menjadi Rp 20 miliar pada 2020.
Selain Uniqlo, Rolex pun harus turun dari posisi ke delapan menjadi kesepuluh tahun ini. (AS/IP)