BerandaHits
Minggu, 19 Des 2021 18:00

Lupa dan Pikun, Sama Nggak Ya?

Penulis:

Lupa dan Pikun, Sama Nggak Ya?Administrator
Lupa dan Pikun, Sama Nggak Ya?

Sering lupa sama pikun sama apa beda ya? (Shutterstock via Kompas)

Manusia memang tempatnya salah dan lupa. Tapi, gampang lupa sama pikun sama apa beda ya?

Inibaru.id - Lupa merupakan hal yang wajar, tapi kalau sering lupa apakah tandanya masih baik-baik saja? Orang yang kerap lupa, biasanya bakal dicap pikun meskipun masih muda. Benarkah lupa dan pikun itu sama?

Sebelum kamu mencap diri sendiri atau orang lain yang sering lupa dengan “gelar” pikun, dengerin dulu kata dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Pondok Indah - Bintaro Jaya, dr Gea Pandhita, MKes, SpS. Menurutnya, lupa berbeda dengan pikun.

"Pikun atau demensia adalah penurunan fungsi kognitif yang disertai dengan perubahan perilaku. Ada perubahan aktivitas keseharian," katanya, Kamis (12/4/2018).

Nah, orang yang lupa belum tentu demensia, ya. Pelupa dikarenakan (hanya) adanya penurunan daya ingat yang berkaitan dengan memori jangka pendek maupun memori jangka panjang.

Adanya penurunan kognitif yang menyebabkan demensia itu mencakup beberapa ranah, Millens, seperti pemusatan perhatian, daya ingat, orientasi, bahasa, pemahaman, dan fungsi eksekutif.

"Jadi kalau orang lupa nggak bisa kita bilang dia pikun. Kalau lupa kesasar bisa tahu jalan pulang, tapi kalau demensia kesasar nggak bisa pulang lagi," jelas dr Gea.

Satu lagi, menurut dr Gea, demensia kerap terjadi pada lansia sekitar usia 50-60 tahun. Namun pada demensia Alzheimer juga dipengaruhi faktor genetik.

"Menurut penelitian, semakin tinggi usia, semakin tinggi pula prevalensi demensia," tandasnya.

Penyebab Sering Lupa

Pikun biasanya diderita orang lanjut usia. ((iStockphoto/Ridofranz via CNN)
Pikun biasanya diderita orang lanjut usia. ((iStockphoto/Ridofranz via CNN)

Terus, kenapa ya sering lupa? Penyebab ada beberapa hal yang membuat memori jangka pendekmu nggak berfungsi optimal, di antaranya:

- penuaan

- demensia

- tumor otak

- penggumpalan darah atau pendarahan di otak

- cedera kepala

- gangguan kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan

- gangguan penggunaan narkoba

- tekanan emosional

- penyakit atau kondisi yang merusak jaringan otak, seperti penyakit Parkinson atau penyakit Huntington

- kurang vitamin atau mineral tertentu

- kurang tidur

- konsumsi obat-obatan tertentu, termasuk statin, obat cemas, dan obat anti kejang

- gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Gangguan memori jangka pendek bisa saja menyebabkan hilangnya memori jangka panjang. Biasanya, hal ini disebabkan penyakit tertentu seperti demensia, alzheimer, parkinson, atau huntington.

Jadi, kalau sering lupamu sudah sangat mengganggu, segera temui dokter ya, Millens? (Det,Kom/IB21/E07)

Tags:

Inibaru Indonesia Logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Sosial Media
A Group Member of:
medcom.idmetro tv newsmedia indonesialampost

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved