Inibaru.id - Banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah sejak Senin (20/1/2025) pukul 17.30 akibat hujan deras yang berkepanjangan. Banjir berdampak pada sembilan kecamatan dan 14 desa, termasuk Desa Kayupiring, Larikan, Bantarkulon, Krompeng, Lolong, Kutosari, Pakis Putih, Kedungwuni Timur, Kedung Patangewu, Paesan, Kedungwuni Barat, Galang, Pengampon, Pencongan, dan Pacar.
Sementara, longsor juga terjadi di Kecamatan Petungkriyono yang menimbun rumah, sebuah kafe, menyeret beberapa kendaraan. Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Semarang mencatat puluhan orang korban meninggal dunia dan sembilan orang dalam pencarian terkait kejadian banjir bandang dan bencana tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Tim dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap orang yang masih hilang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, Budiono mengatakan upaya pencarian akan dilakukan dengan mengerahkan tim dan alat untuk mendeteksi keberadaan korban yang hilang. Sedangkan untuk pencarian masih dilakukan di sekitar area longsor.
"Hari ini juga kami akan mengerahkan 3 tim dari Kansar Semarang, Pos SAR Wonosobo dan Unit Siaga Pemalang. Drone thermal dan juga unit anjing SAR kita terjunkan untuk pencarian. Semoga cuaca cerah dan tim dimudahkan dalam melakukan pencarian," kata Budiono, Rabu (22/1).
Sedangkan dari data yang dihimpun, korban paling banyak diantaranya dari orang-orang yang sedang melintas dan berteduh di rumah Carik (sebutan untuk sekretaris desa atau kelurahan) dimana rumah tersebut juga tersapu longsor.
"Total 17 orang tewas, 13 luka-luka dan 9 masih dalam pencarian. Kebanyakan korban melintas sambil berteduh di rumah Pak Carik, dan orang yang sedang memancing di sungai," ungkapnya.
Berdasarkan keterangannya, sebenarnya korban dari Desa Kasimpar, desa yang paling parah terkena longsor, tidak terlalu banyak. Sebanyak sembilan orang yang dilaporkan hilang, sebagian besar sudah ditemukan. Namun, angka yang diungkap pada data masih bisa berkembang mengingat daerah longsoran merupakan area lintasan Pekalongan-Dieng.
"Jadi dimungkinkan ada pengguna jalan yang tertimpa longsor, dan juga pengunjung kafe serta yang berteduh di rumah Pak Carik," jelasnya.
Sedangkan untuk korban meninggal saat ini seluruhnya sudah diserahkan ke pihak keluarga. Sementara yang luka parah sudah dirawat di RSUD Kajen, dan yang luka ringan dirawat di Puskesmas Petungkriyono.
Malam tadi, pencarian oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, Organisasi SAR dan masyarakat sekitar dengan total kurang lebih 300 personil dihentikan sementara mengingat cuaca sudah gelap dan hujan masih turun dengan intensitas yang cukup deras.
"Sehingga pencarian tidak efektif dan akan kami lanjutkan pagi ini," pungkasnya. (Danny Adriadhi Utama/E10)