Inibaru.id - Meski 1 Mei telah lewat, tapi euforianya masih terasa. Melalui demonstrasi besar-besaran di sejumlah daerah, para buruh menyuarakan aspirasi dan tuntutan mereka di Hari Buruh Internasional. Nah, di antara spanduk warna-warni yang membentang itu, terselip tuntutan-tuntutan yang ditulis dengan bahasa yang kocak. Apa saja ya?
Pak Presiden, Kami Nggak Butuh Sepeda
Seorang peserta aksi dengan kostum cosplay memegangi tuntutan yang ditujukan kepada presiden. (Twitter)
Sepertinya sudah jelas ya, Millens kalau spanduk ini menyinggung Presiden Joko Widodo yang sering bagi-bagi sepeda di setiap kunjungannya. Para buruh ini nggak menginginkan sepeda tapi, hak mereka terpenuhi. Serius nih nggak mau sepeda gratis?
Tuntut Pengurangan Jam Kerja Buat yang LDR-an
Buatmu yang LDR, perasaanmu sudah diwakili lewat spanduk ini kok. (twitter)
Bukannya menuntut macam-macam, buruh yang berstatus menjalin hubungan jarak jauh dengan pasangannya ini meminta jam kerja dikurangi agar bisa bersua dengan pasangannya. Wah pasti mereka yang selalu bekerja over time karena kerjaan numpuk ya, Millens!
Kalau Nawar Jangan Kebangetan!
Siapa yang sering begini? katanya harga kawan tapi kebangetan. (twitter)
Ini nih yang biasanya dialami oleh pekerja lepas yang harga jasanya ditawar apalagi dengan kawan sendiri. Klien yang biasanya teman sendiri nggak segan meminta harga teman sebagai alibi agar dapat harga murah. Wah jangan sampai nawarnya kebangetan supaya nggak bikin pekerja ini sengsara ya.
Giat Kerja Tapi Tak Kunjung Kaya
Entah karena gaya hidup yang hedon atau gaji yang rendah, tapi nyatanya gaji saja gak bisa bikin kaya. (Twitter)
Yang satu ini adalah sindiran halus para demonstran pada pemilik korporasi agar menaikkan gaji. Alih-alih membuat kata-kata yang sarkas, poster yang mereka bawa adalah ironi bahwa bekerja hanya bisa memenuhi kebutuhan semata dan nggak bisa membuat pekerja kaya.
Keseringan Revisi Bikin Cepat Mati
Jangan sampai kebanyakan revisi benar-benar bikin cepat meninggal ya, Millens! (Twitter)
Biasanya karena dikejar deadline, para pekerja juga harus siap untuk mengerjakan revisi kapan saja. Saking lebay-nya, para demonstran menggambarkan kalau kebanyakan revisi bisa bikin cepet mati. Duh amit-amit ya, Millens!
Nah itu dia macam-macam tuntutan para pekerja di Hari Buruh Sedunia 2019. Alih-alih menggunakan redaksi tuntutan yang membosankan, pekerja masa kini punya cara sendiri dalam menyuarakan pendapat dengan cara yang kreatif seperti ini. Mana nih yang paling keren, Millens? (IB27/E05)