Inibaru.id - Tempo hari Gubernur Ganjar Pranowo adalah salah seorang yang nggak setuju dengan adanya libur panjang di akhir tahun. Aspirasi Ganjar itu terwujud, Pemerintah mengurangi libur akhir tahun selama 3 hari. Ganjar pun langsung menyampaikan terima kasih.
Aspirasi Ganjar tentang pembatalan libur panjang itu menang sudah disampaikan sejak lama. Hal itu didasari kekhawatiran terkait pengendalian sebaran virus Covid-19 yang juga belum mereda.
“Terimakasih, berarti apa yang coba kita sampaikan direspon dengan baik dan itu cara mencegah agar tidak terjadi kerumunan dan insyaallah penambahan ya akan bisa kita ke kendalikan,” kata Ganjar usai menghadiri acara Distribusi 5 Juta masker di Taman Indonesia Kaya, Rabu (2/12/2020).

Lebih lanjut, kata Ganjar, saat ini yang penyebaran yang luar biasa di seluruh dunia sedang luar biasa terjadi. Maka, keputusan pengurangan libur akhir tahun sudah sangat tepat.
Sebagai informasi, liburan akhir tahun 2020 dipangkas pemerintah RI sebanyak tiga hari. Semula cuti bersama yang beriringan dengan libur natal 2020 dan tahun baru 2021 berjumlah 11 hari.
Kalau kata Menko PMK Muhadjir Effendy usai menggelar rapat dengan sejumlah Menteri Teknis berkaitan dengan keputusan pangkas libur panjang akhir tahun 2020, intinya sesuai arahan, libur natal dan akhir tahun baru tetap ada.
"Adapun liburnya, mulai 24 sampe 27 [Desember 2020] adalah libur natal," kata Muhadjir Selasa (1/12).
Kamu kecewa nggak gagal libur panjang tahun ini, Millens? (IB28/E05)