Inibaru.id - Anak-anak di sekitarmu apakah sedang heboh bermain latto-latto? Jika iya, maka demam latto-latto ini sudah sampai di lingkunganmu, Millens. Nggak perlu khawatir, sejauh ini tren permainan yang juga disebut katto-katto ini belum menimbulkan dampak buruk bagi anak-anak, kok.
Buat yang belum tahu, latto-latto adalah salah satu mainan sederhana berupa dua biji bola terbuat dari bahan plastik yang dihubungkan dengan seutas tali sama panjang. Saat digoyangkan, biji plastik itu akan saling bertabrakan sehingga mengeluarkan suara taktok-taktok. Dari suara yang ditimbulkan, ada pula yang menyebut permainan ini etek-etek.
Jika kamu anak 1990-an pasti sudah nggak asing dengan permainan yang lagi viral ini, kan? Yap, latto-latto bukanlah produk mainan baru. Ia sudah eksis di lapak penjual mainan sejak kita masih kecil. Namun, karena beberapa video yang ramai di sosial media, permainan ini jadi terkenal lagi di masa kini.
Viral di Dunia Maya
Sebelum ramai dimainkan anak-anak di sekitar kita, latto-latto sudah marak jadi mainan anak-anak di Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Tenggara. Di sana, kita bisa meihat fenomena anak-anak bermain latto-latto hampir di setiap sudut kota, lorong kompleks, dan pedesaan. Baik latto-latto maupun katto-katto merupakan istilah dalam bahasa daerah yang berarti benda menimbulkan bunyi ketukan.
Nggak berhenti di kalangan anak-anak di Sulawesi, beberapa selebgram dan konten kreator juga turut memainkan permainan yang membutuhkan keterampilan ini. Salah satu akun Tiktok bahkan ada yang melambungkan bocah asal Makasar bernama Arnold yang jago bermain latto-latto.
Demam latto-latto baik yang terjadi di dunia nyata maupun unggahan di dunia maya akhirnya melatarbelakangi digelarnya turnamen latto-latto yang ada di Jeneponto, Sulawesi Selatan. Dilansir dari Tribuntimur, puluhan anak mengikuti lomba latto-latto yang diselenggarakan oleh Studio A2 Art Photography di GOR Jalan Pahlawan, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan pada 27 November 2022 lalu.
Asal-Usul Latto-latto
Viral di Indonesia, kenyataannya latto-latto bukanlah permainan asli dari negera kita lo, Millens. Latto-latto adalah mainan anak dari Amerika Serikat sejak 1960-an. Di sana, mainan ini dikenal dengan nama Clackers Balls Toys.
Dilansir dari laman WBS, seseorang menceritakan pengalamannya bahwa pada era 70-an clackers sangat digemari. Bahkan salah satu portal ternama Amerika Serikat menerbitkan tulisan tentang fenomena clackers di kalangan anak Amerika Serikat.
Dituliskan di situ, pengguna sering membanting clackers begitu keras hingga pecah, membuat pecahan plastik beterbangan seperti pecahan peluru ke segala arah. Food and Drug Administration (FDA) akhirnya melarang penjualan clackers. Bahkan, Departemen Sekolah New Bedfford mengetuk palu untuk melarangnya.
Itulah sekilas tentang permainan latto-latto. Jika permainan ini berhasil mengisi waktu luang anak-anak dan mengalihkannya dari bermain gawai, bukankah itu berarti latto-latto adalah sebuah permainan yang menarik dan seru, ya? Semoga nggak ada yang sampai tangannya cedera karena bermain ini! (Siti Khatijah/E07)