inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Dari Lahar Gunung Agung Jadilah Patung
Selasa, 5 Des 2017 21:15
Penulis:
Siti Khatijah
Siti Khatijah
Bagikan:
I Dewa Gede Bayuna dari Semarapura Kangin, Klungkung, Bali sedang bikin patung berbahan lahar Gunung Agung, Bali, Minggu (3/12/2017). (Tempo.co/Bram Setiawan)

I Dewa Gede Bayuna dari Semarapura Kangin, Klungkung, Bali sedang bikin patung berbahan lahar Gunung Agung, Bali, Minggu (3/12/2017). (Tempo.co/Bram Setiawan)

Bencana nggak mampu melumat kreativitas, Sobat Millens. Mau bukti? I Dewa Gede Bayuna dari Klungkung, Bali bikin patung dari lahar gunung.

Inibaru.id – Beberapa tahun lalu, banjir lumpur di Sidoarjo dibikin warga jadi “batu bata”. Belakangan ini, lahar dingin hasil erupsi Gunung Agung di Bali juga dibuat jadi patung.

Tempo.co Selasa (5/12/2017) menulis, lahar yang mengalir di Sungai Unda oleh I Dewa Gede Bayuna, yang rumahnya nggak jauh dari situ, diubah bentuk sebagai patung. Bayuna bercerita, idenya tebersit pada Senin (27/11/2017), saat dia menyaksikan aliran sungai yang mengental karena endapan lahar.

"Saat itu tebersit dalam benak, ini lahar bisa dibentuk," ujarnya.

Warga Kelurahan Semarapura Kangin, Klungkung, Bali, lalu meraup lahar dingin yang sudah membeku. Terciptalah patung sesosok petapa atau resi dalam agama Hindu berukuran 1x1 meter. Enam hari dia selesaikan patung itu.

“Ide muncul spontan. Patung ujud resi memberikan petuah tutur yang baik dan memiliki nilai luhur yang berguna bagi manusia," ujarnya.

Baca juga:
Saat Gunung Agung Punya "Gawe"
Efek Erupsi Gunung Agung bagi Pariwisata Bali

Patung mencitrakan seorang petapa tua berjanggut, rambut terikat ke atas, dan memakai kamen. Posisi patung dibuat duduk bersila dengan telapak tangan kanan menghadap ke depan.

Tahukah, Sobat Millens, Bayuna menciptakan patung itu dengan peralatan seadanya. Hanya dengan tangan kosong, dia bentuk tiap bagian patung. Sebagai pengukir, dia manfaatkan pisau biasa.

"Hanya beberapa bagian (guratan) saya pakai kuas," katanya.

Untuk kerangka patungnya, Bayuna memanfaatkan besi bekas kolom tiang yang dibalut kawat ram. Adonan lahar kemudian dia tempelkan seturut bentuk kerangka.

"Biar kuat menempel saya tambahkan semen," ungkap Bayuna.

Bayuna bilang, sejatinya dia bukan pematung. Pria yang menyukai lukisan surealis itu hanya berbekal minat berkesenian dan melukis untuk membuat patung. Sebagaimana mematung, melukis pun dia otodidak.

Sebenarnya, dia itu sudah nggak melukis selama sembilan tahun lantaran bekerja sebagai karyawan swasta. Nah, mematung dari lahar dingin itu dia jadikan momentum kembali menekuni seni.

Baca juga:
Gunung Agung Menuju Fase Kritis
Mahameru Berstatus Waspada

Selain patung, Bayuna berniat membuat lukisan yang mengambil latar obyek wisata dam Sungai Unda. Lukisan itu akan dibuat di atas papan lapis (tripleks) yang dibingkai. Untuk lukisan ini pun dia bakal memanfaatkan lahar dingin bekas letusan Gunung Agung.

"Olesan lahar supaya lukisan memiliki tonjolan. Nanti akan saya warnai," tandasnya.

Jadi, Sobat Millens, Bayuna sudah membuktikan, bencana nggak selalu perlu diratapi. Bencana pun bisa jadi inspirasi untuk berkreasi. (OS/SA)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved