Inibaru.id – Nggak hanya resesi seks, keengganan untuk menikah atau childfree (keengganan untuk punya anak), dunia kini dihadapkan pada masalah lain, yaitu semakin menghilangnya kromosom Y. Hal ini membuat banyak orang khawatir jika di masa depan, kaum laki-laki bakal punah.
Kromosom Y adalah penentu dari jenis kelamin laki-laki. Jika, perempuan punya dua kromosom X, sementara laki-laki memiliki satu kromosom X serta satu kromosom Y.
Kromosom X punya sekitar 900 gen dengan fungsi yang nggak berkaitan dengan jenis kelamin, sementara kromosom Y yang jumlahnya lebih sedikit memiliki DNA yang nggak berkode dan repetitif, namun bisa menentukan jenis kelamin laki-laki saat manusia masih berbentuk embrio.
FYI, embrio manusia terbentuk sekitar 12 minggu usai terjadinya pembuahan. Setelah usia kehamilan itulah, perkembangan testis dimulai.
“Kromosom X pada laki-laki sendirian. Tapi pada wanita, kromosom X berpasangan sehingga bisa bertukar dan memperbaiki diri,” ungkap Profesor Jenny Graves dari Canberra University, Australia sebagaimana dilansir dari Tempo, Jumat (5/4/2013).

Menurut keterangan CNNIndonesia, Kamis (8/12/2022), para peneliti menemukan kromosom Y terus berkurang jumlahnya pada manusia. Hal ini terungkap tatkala membandingkan kromosom manusia dengan platypus. Omong-omong ya, mamalia unik yang satu ini dan manusia ternyata berbagi leluhur yang sama pada 166 juta tahun yang lalu.
Ternyata, manusia sudah kehilangan kromosom Y dengan isi 1.600 gen unik dalam 166 juta tahun terakhir. Artinya, setiap satu juta tahun, setidaknya manusia kehilangan 10 kromosom. Jika kita memakai hitungan ini, diperkirakan pada 4,5 juta tahun yang akan datang, kromosom Y pun akan punah, Millens.
Lantas, apakah hal ini berarti laki-laki akan punah di masa depan dan manusia pun akhirnya nggak lagi bereproduksi?
Kalau menurut Profesor Robin Lovell-Badge dari National Institute for Medical Research, London, waktu 4,5 juta tahun masih sangat lama. Dia yakin jika di masa depan, perkembangan obat-obatan atau peralatan medis bakal semakin membaik sehingga manusia tentu bakal menemukan cara terbaik untuk mengatasi masalah penurunan kromosom Y ini.
Millens, pernah ada dalam bayanganmu bagaimana jika bumi ini tanpa laki-laki karena kromosom Y punah? (Arie Widodo/E10)