Inibaru.id - Perayaan HUT ke-701 Kabupaten Pati yang berlangsung pada 6 Agustus 2024 lalu terasa lebih spesial dari sebelumnya. Pasalnya, bukan hanya dimeriahkan oleh festival dan parade seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan kali ini juga diwarnai dengan sentuhan seni yang berhasil mempersolek kota.
Kalau hari-hari ini menyambangi kabupaten yang berada di wilayah pantura tersebut, kamu bisa melihat tembok-tembok di berbagai sudut kota yang berhiaskan lukisan. Mural-mural bertema Jalur Rempah itu membuat Bumi Mina Tani lebih berwarna dan menarik dijadikan latar berswafoto.
Salah satu seniman yang turut serta dalam proyek mempersolek dinding kota ini adalah Ellisa Fajar Adzani. Dia adalah lulusan seni rupa dari salah satu kampus ternama di Kota Semarang. Jadi, urusan melukis, tentu saja kemampuannya nggak perlu diragukan lagi.
"Aku senang banget bisa diajak (gabung) dalam proyek live art mural untuk HUT Kota Pati ini, Mbak!" ungkap Ellisa kepada Inibaru.id setelah berhasil menyelesaikan mural ciptaannya, belum lama ini.
Kontribusi untuk Pati
Ellisa mengungkapkan, dalam menggambar dirinya selalu membuat garis yang jelas dalam dua hal, yakni untuk kepentingan komersial dengan kesenangan diri sendiri. Nah, menggambar mural untuk HUT Pati tersebut termasuk yang kedua.
"Niatku di sini ya untuk kesenangan saja, turut berkontribusi dalam memeriahkan hari ulang tahun kotaku," terang perempuan 24 tahun itu.
Lantaran Pati belum memiliki komunitas mural yang solid, Ellisa pun bisa mengajak teman-teman berkeseniannya untuk bergabung dalam proyek ini. Nggak hanya yang berlatar pendidikan seni rupa seperti dirinya, tapi ada juga yang anak terater; yang penting menyukai mural.
"Yang ikut (menggarap) mural benar-benar anak muda yang semangat. Bisa (menggambar) atau enggak, yang penting mereka mau datang ke lokasi dan pasti akan diajari," jelas Ellisa.
Patut Diacungi Jempol
Menurut Ellisa, semangat para seniman muda yang turut serta dalam penggarapan mural di Pati tersebut patut diacungi jempol. Dia bercerita, bahkan ada beberapa teman sengaja pulang untuk ikut serta dalam proyek mural ini, padahal sehari-hari masih menyelesaikan kuliah di Semarang.
"Anak muda memang baiknya seperti itu; jangan hanya bisa menuntut banyak hak, tapi nggak ikut andil. Harus berkontribusi dulu, termasuk melewati proses panjang dan nggak enak,” tegasnya. "Ini akan memberikan pengalaman berharga."
Setali tiga uang, Suwignyo selaku pembimbing para seniman muda tersebut mengatakan, proyek mural di Pati itu nggak hanya memberikan pengalaman berharga bagi para peserta, tetapi juga pembimbing. Dia berharap, proyek tersebut bisa menjadi batu loncatan untuk masa depan.
"Semoga momen dua minggu (penggarapan mural) ini bisa dijadikan pembelajaran biar ke depannya bisa lebih baik lagi kalau ada proyek serupa," ujar sosok yang dikenal sebagai seniman senior di Pati tersebut. "Semoga Dewan Kesenian Pati bisa menjadi wadah yang baik untuk membina bakat mereka"
Semoga, karya-karya ini tidak hanya menjadi kenangan indah di perayaan HUT Pati tahun ini, tapi juga membuka jalan bagi para talenta muda untuk bersinar di masa depan. Sekali lagi, selamat ulang tahun, Kabupaten Pati! (Rizki Arganingsih/E03)