inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Kondisi Cuaca Seperti Ini? Waspada Puting Beliung
Rabu, 28 Okt 2020 12:42
Penulis:
Inibaru Indonesia
Inibaru Indonesia
Bagikan:
Ilustrasi - Fenomena La Nina di Indonesa membuat potensi terjadinya puting beliung meningkat. (Flickr/NOAA Photo Library)

Ilustrasi - Fenomena La Nina di Indonesa membuat potensi terjadinya puting beliung meningkat. (Flickr/NOAA Photo Library)

Fenomena La Nina yang melanda Indonesia pada Oktober 2020 hingga Maret 2021 membuat risiko terjadinya puting beliung naik. Seperti apa ya ciri-ciri cuaca yang menandakan akan terjadinya bencana ini?

Inibaru.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut Indonesia akan mengalami fenomena cuaca La Nina dari Oktober 2020 hingga Maret 2021. Hal ini akan membuat sebagian wilayah Tanah Air akan sering dilanda hujan lebat. Risiko untuk mengalami bencana banjir, longsor, hingga puting beliung juga akan naik.

Sebagai contoh, pada Senin (26/10/2020) lalu, warga Bojong Menteng, Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Bekasi dihebohkan dengan puting beliung yang merusak sejumlah bangunan. Video angin yang bertiup kencang di lokasi tersebut sampai viral di berbagai media sosial.

Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko pun meminta masyarakat Tanah Air, di mana pun lokasinya untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya puting beliung. Hary juga membeberkan sejumlah kondisi cuaca yang menandakan akan terjadinya fenomena ini.

Suhu udara dan kemunculan awan tertentu bisa menjadi tanda puting beliung. (Flickr/mrpbps)
Suhu udara dan kemunculan awan tertentu bisa menjadi tanda puting beliung. (Flickr/mrpbps)

Pertanda pertama adalah, suhu udara di suatu daerah cenderung sangat panas sekitar sehari sebelum wilayah tersebut diterjang puting beliung.

“Tanda-tandanya kalau akan terjadi puting beliung adalah, sehari sebelumnya udara dari malam sampai pagi hari rasanya panas dan gerah,” terang Hary pada Selasa (27/10).

Pertanda lain yang perlu diwaspadai adalah suhu udara yang terasa sangat panah meski masih sekitar pukul 10.00 pagi. Kamu juga bisa melihat awan Cumulus dengan ciri berupa awan berwarna putih yang berlapis-lapis. Awan ini menjulang sangat tinggi layaknya bunga kol.

Awan yang menandakan akan terjadi angin kencang. (Flickr/Jason Hunter)
Awan yang menandakan akan terjadi angin kencang. (Flickr/Jason Hunter)

“Setelahnya, awan akan berubah warna menjadi abu-abu atau bahkan sangat gelap. Awan ini disebut sebagai Cumulonimbus. Saat inilah udara mulai bergerak dengan kencang. Ranting dan daun dari pepohonan di sekitar kita akan bergoyang dengan sangat cepat,” lanjut Hary.

Saat puting beliung terjadi, biasanya suhu udara anjlok dengan signifikan. Kamu akan merasakan dingin yang nggak biasa. Terkadang, hujan akan turun dengan lebat, namun seringkali hanya gerimis yang disertai dengan angin kencang.

Jika memang angin sudah sangat kencang, sebaiknya keluar rumah ke teras, ya Millens. Meski masih berlindung di bawah atap, kamu bisa dengan segera berlari ke tempat kosong kalau-kalau terjadi kerusakan bangunan akibat angin kencang. (Oke/IB09/E05)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved