Inibaru.id – Kalau membicarakan Kota Malang, yang pertama terpikir tentu saja adalah klub sepak bolanya Arema Malang dan Aremanianya yang memang sangat terkenal. Tapi, kamu pasti juga pernah mendengar sebutan Kota Apel bagi kota ini. Menariknya, apel bukanlah buah lokal khas Indonesia. Lantas, bagaimana sih sejarahnya Malang bisa dikenal sebagai Kota Apel?
Kalau melihat dari sisi sejarah, kabarnya apel berawal dari kawasan Asia Tengah, tepatnya berupa keturunan dari pohon berjenis malus sieversii alias apel liar. Wilayah tempat apel liar ini adalah di sekitar Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, serta Xinjiang yang kini masuk wilayah Tiongkok.
Menariknya, ada yang menyebut apel sebagai salah satu buah yang kali pertama dibudidayakan oleh manusia. Sebagai contoh, kisah tentang Iskandar Agung alias Alexander the Great sudah menyebut apel kerdil sudah dibudidayakan di Asia Kecil atau yang sekarang kita kenal sebagai Turki.
Apel Masuk ke Indonesia di Masa Penjajahan
Kalau menurut keterangan Suhariyono yang berasal dari Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan BUah Subtrika Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, apel masuk ke Indonesia pada sekitar 1930-an. Saat itu, orang-orang Belanda membawanya dari Australia. Nah, wilayah pertama yang ditanami apel di Indonesia ternyata bukan Malang, Millens, melainkan Nongkojajar yang masuk wilayah Pasuruan, Jawa Timur.
Melihat perkembangan budidaya apel yang semakin membaik, pemerintah lewat Bagian Perkebunan Rakyat yang kini jadi Lembaga Penelitian Hortikultura kembali mendatangkan apel jenis lain. Dua yang paling terkenal adalah apel berjenis Princess Noble serta Rome Beauty.
Nah, penanaman apel kemudian berkembang dengan pesat di kawasan Malang dan Batu. Para petani di sana memilih apel karena kebun jeruk yang sebelumnya mereka tanam mati karena terkena hama penyakit. Sejak 1960-an, apel pun semakin mudah ditemui di sana dan sejumlah dataran tinggi Jawa Timur lainnya seperti Poncokusumo di Kabupaten Malang serta Nongkojajar.
Meski begitu, ada juga catatan lain yang menyebut apel mulai masuk ke Indonesia pada 1934. Apel ini didatangkan dari Australia. Penanamannya bukan di Nongkojajar, melainkan di Desa Tebo Rujon di Kabupaten Malang.
Perkebunan apel semakin banyak sejak 1950-an di Batu. Bahkan, catatan pada 2004 lalu menunjukkan bahwa di Batu, jumlah pohon apel mencapai 2 juta batang dengan produksi apel per tahunnya mencapai 46 ribu ton. Gara-gara hal inilah wilayah Batu dan Kota Malang kemudian dikenal jadi Kota Apel.
Selain apel buah, kamu kini juga bisa menikmati olahannya seperti minuman sari apel atau keripik apel. Semuanya khas Malang atau Batu dengan rasa yang mantap.
Jadi tahu kan Millens sejarah Malang disebut sebagai Kota Apel. Pernah mencicipi apelnya, belum nih? (Wik, Nus/IB09/E05)