Inibaru.id – Kecap manis adalah salah satu bahan makanan yang wajib hadir di dapur Indonesia. Namun, kalau kamu cermati, jenis kecap ini nggak mudah kamu temukan di luar negeri. Apakah kecap manis memang hanya ada di Indonesia?
Yap, produk dari kedelai ini memang sangat sulit ditemukan di luar negeri. Bahkan, negara tetangga Malaysia baru memproduksi kecap manis pada dekade 1990-an. Hal ini diungkap oleh penulis buku Jejak Pangan: Sejarah, Silang Budaya, dan Masa Depan, Andreas Maryoto.
“Saya sudah ke beberapa negara, nggak nemu tuh kecap manis. Kebanyakan adanya soy sauce,” ucap Andreas.
Sejarah mencatat kecap asin pernah diimpor dari Jepang ke Batavia pada 1737. Hanya, ahli sejarah yakin jika kecap asin dikenal masyarakat Nusantara dari Tiongkok, tepatnya saat masa kejayaan Jalur Sutera.
Istilah kecap bahkan kabarnya berasal dari Bahasa Hokkien “koechiap” atau “gwaijap” yang memiliki arti kuah atau saus ikan.
Pakar kuliner Bondan Winarno dalam buku Kecap Asin: Indonesia’s National Condiment menyebut imigran Tiongkok di sekitar Pantura Jawa Timur mulai menyadari kebiasaan masyarakat Jawa yang suka dengan rasa manis pada abad ke-11. Mereka pun melakukan modifikasi.
Caranya, mereka mencampur kecap asin dengan gula palem lokal. Nah, dari situlah muncul kecap manis.
Meski begitu, ada versi lain dari munculnya kecap manis. Pada 1830 saat Belanda memberlakukan sistem tanam paksa, hasil panen tebu meningkat drastis di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Puluhan pabrik gula pun didirikan.
Keberadaan gula yang melimpah diduga membuat banyak orang, termasuk produsen kecap, berinovasi untuk membuat kecap manis secara massal.
Lantas, kecap manis apa yang kali pertama ada di Indonesia? Meski ada klaim bahwa Kecap Banteng di Tangerang sudah berdiri sejak 1882, sebagian ahli sejarah belum yakin dengan klaim “yang pertama” tersebut. Apalagi, di banyak daerah, nggak sedikit pabrik kecap legendaris yang masih bertahan hingga masa kini.
Omong-omong, kamu paling suka kecap manis merek apa, nih, Millens? (Goo/IB09/E03)