Inibaru.id – Kebakaran kapal di Tegal, tepatnya di Pelabuhan Pelindo III pada Sabtu (29/1/2022) cukup besar. Setidaknya, 17 unit kapal nelayan dilalap si jago merah. Kerugian pun ditaksir mencapai puluhan miliar Rupiah.
Kapolres Tegal Kota AKBP Rahmat Hidayat menyebut update pukul 12.00 WIB, jumlah kapal yang terbakar bertambah dari awalnya 13 menjadi 17 kapal.
Proses pemadaman api juga masih terus dilakukan.
“Update terbaru dari keterangan para pemilik kapal, sudah ada 17 kapal yang dilaporkan terbakar,” terang AKBP Rahmat, Sabtu (29/1).
Penyebab Kebakaran
AKBP Rahmat juga sudah mengetahui apa penyebab kebakaran kapal-kapal nelayan tersebut. Diduga, terjadi korsleting listrik yang menyebabkan munculnya percikan api dari sebuah kapal cumi yang sedang bersandar. Meski begitu, pihak kepolisian bakal melakukan penyelidikan lebih mendalam.
Satu hal yang pasti, kerugian kapal cukup besar dan diperkirakan mencapai puluhan miliar Rupiah. Maklum, setiap kapal ditaksir memiliki nilai Rp 5 miliar sampai Rp 7 miliar. Jika kita kalkulasikan dengan nilai terendah saja, yakni Rp 5 miliar, maka kebakaran17 kapal menyebabkan kerugian Rp 85 miliar, Millens.
![Setidaknya, 17 kapal nelayan terbakar di Pelabuhan Pelindo III Tegal. (Kumparan/Antara/Oky Lukmansyah)](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fredaksi.inibaru.id%2Fmedia%2F18710%2Flarge%2Fnormal%2F537e2496-d922-4563-a0c2-9cc8db5a6b66__large.jpg&w=3840&q=75)
Salah seorang pemilik kapal yang menjadi korban dari musibah ini adalah Tambari Gustam. Dia mengalami kerugian luar biasa karena dua kapal ikannya hangus. Padahal, kedua kapal itu memiliki kapasitas sampai 30 gross tonnage (GT). Dia mengaku mengalami kerugian Rp 14 miliar akibat kebakaran ini. Apalagi, kapalnya ternyata masih belum lunas.
Yap, Tambari mengaku masih belum selesai membayar angsuran kapal tersebut di bank. Dulu, dia memang mengajukan pinjaman ke bank untuk membuat kapal-kapalnya.
“Masih proses pengangsuran malah kena musibah,” ungkap Tambari.
Nggak hanya pemilik kapal seperti Tambari yang merana, para anak buah kapal (ABK) juga bersedih karena mereka kehilangan mata pencaharian akibat kapal-kapal ini hangus dan nggak lagi bisa dipakai berlayar.
Pemkot Tegal Bakal Berkooordinasi dengan Kementerian KKP
Mengingat kebakaran terjadi cukup hebat, Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal bakal melakukan koordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk segera melakukan revitalisasi di pelabuhan. Tujuannya, tentu saja agar nggak terjadi kasus semacam ini.
Selain itu, Wakil Wali Kota Tegal, Muhammad Jumadi juga meminta para nelayan dan pemilik kapal untuk menyiapkan alat pemadam kebakaran sehingga bisa dipakai untuk memadamkan api sejak dini.
“Kalau ada kejadian seperti ini, kapal jangan ditinggalkan, harus ada ABK minimal satu atau dua untuk menjaga,” terang Jumadi.
Duh, kasus kebakaran kapal nelayan di Tegal ini memang cukup memilukan, ya Millens? (Tri/IB09/E05)