Inibaru.id – Karena belum banyak sarana transportasi umum yang memadai, kendaraan pribadi seperti sepeda motor pun jadi andalan masyarakat Indonesia. Masalahnya, karena sangat mengandalkan sepeda motor, banyak orang tua yang sampai membiarkan anak-anaknya yang masih di bawah umur untuk mengendarainya. Padahal, secara fisik dan mental, mereka sebenarnya belum layak berkendara di jalan raya.
Sudah berkali-kali kasus kecelakaan sepeda motor fatal yang disebabkan oleh anak kecil berkendara. Yang terkini, seorang siswa sekolah dasar yang sedang berwudu tewas karena tertimpa tembok yang ditabrak pelajar SMP yang melakukan aksi freestyle dengan sembrono.
Kabar kecelakaan yang terekam video CCTV Tengah ini dibenarkan oleh Kapolsek Koto Tengah Kota Padang AKP Afrino. Menurut keterangannya, kejadian ini berlangsung pada Senin (18/9/2023). Korban adalah Gian, siswa SD yang berwudu sebelum menjalankan ibadah salat Ashar.
“Benar. Gian tewas saat berwudu hendak salat Ashar. Perkara ini sudah ditangani Kanit Laka Polresta Padang,” ungkap Afrino sebagaimana dilansir dari Detik, Rabu (20/9).
Anak-Anak Belum Layak Mengendarai Sepeda Motor
Mengingat kasus kecelakaan yang disebabkan anak mengendarai sepeda motor atau kendaraan pribadi lainnya cukup banyak, sejumlah pakar pun angkat bicara. Salah satunya adalah pakar transportasi dari Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana. Menurutnya, ada alasan mengapa salah satu syarat pembuatan SIM adalah sudah berusia 17 tahun. Soalnya, keterampilan anak di bawah usia tersebut dalam berkendara belum baik.
“Pikiran anak-anak belum sampai ke ranah kewaspadaan dalam mengemudikan motor, khususnya dalam kondisi lalu lintas yang mobile. Kesadaran berlalu lintasnya masih rendah. Faktor ego dan emosinya masih sangat tinggi. Itu sangat berbahaya,” terang Sony.
Dia pun menganggap orang tua yang membiarkan anak-anaknya sudah mengendarai sepeda motor sendiri sebagai sikap yang egois. Tindakan ini justru bisa menjerumuskan anak-anaknya ke dalam situasi yang berbahaya dan membuat orang lain juga berisiko mengalami bahaya akibat dihadapkan pada anak-anak yang berkendara tersebut.
Lantas, sebenarnya kapan sih usia ideal anak mulai belajar sepeda motor? Kalau menurut Sony, dia bisa mulai diajarkan naik sepeda motor di usia 16 tahun. Nah, setelah sekitar satu tahun mematangkan skill dan memahami serba-serbi lalu lintas di jalan raya, barulah pada usia 17 tahun bisa mengajukan SIM.
“Di usia 16 tahun diajarkan di wilayah tertutup dulu. Setelah usianya 17 tahun bisa langsung mengajukan SIM,” saran Sony.
Yap, apa yang diungkap Sony ada benarnya. Anak-anak memang nggak boleh sembarangan diizinkan naik sepeda motor, apalagi di jalan raya. Lebih baik menunggu usia mereka lebih matang sebelum diperbolehkan berkendara agar nggak sampai mengalami kecelakaan yang membahayakan dirinya dan orang lain. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)
