Inibaru.id – Kangen Water sebenarnya sudah beredar beberapa tahun ini. Tapi mengapa produk kemasan air ini viral sekarang lantaran kontroversinya.
Kangen Water menjadi buah bibir karena klaim mengenai berbagai manfaatnya untuk kesehatan dan penyembuhan. Namun, seperti dilansir Tirto.id (29/11/2017), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan bahwa klaim aneka manfaat Kangen Water sebenarnya belum teruji dan belum mendapatkan izin edar untuk diperjualbelikan.
Menurut Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (Balai POM DKI) Jakarta, Dewi Prawitasari, izin yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan adalah izin untuk mesin penghasil air Kangen Water, karena izin untuk mesin tidak melalui BPOM.
"Produk airnya memang belum memiliki izin edar Badan POM. Belum ada pendaftarannya juga," kata Dewi.
Sejak tahun 2014, BPOM sudah berusaha menertibkan produksi air hasil mesin Kangen Water ini, namun upaya itu terkendala karena air tersebut diproduksi secara rumahan alias ilegal oleh para pemilik mesin.
Teguran juga dilayangkan kepada PT Enagic Indonesia yang menjual mesin Kangen Water. Pihak Kementerian Kesehatan telah melakukan pemeriksaan terhadap PT Enagic Indonesia.
Dari hasil pemeriksaan ini, ditemukan brosur terkait klaim bahwa produk mesin Kangen Water “telah diakui negara” dan menyebut mesin Kangen Water sebagai alat kesehatan. Kementerian Kesehatan telah memerintahkan PT Enagic Indonesia untuk menarik brosur-brosur tersebut.
Baca juga:
Ketika Para Ahli Membicarakan Ancaman Kepunahan Karnivora
Kenyang Jajal Dunia Jurnalistik, Advertising, dan Kuliner
Dilansir dari Tirto.id, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi, telah meminta perusahaan tersebut untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan tersebut. Kemenkes juga melarang klaim produk Kangen Water sebagai produk yang menyehatkan dan menyembuhkan.
Kepada Liputan6.com, PT Enagic Indonesia menekankan bahwa mereka merupakan produsen mesin, dan bukan merek air minum. Karena itu, tidak dibenarkan jika ada air minum dalam kemasan dengan merek Kangen Water.
"Apa yang kami jual adalah mesin yang memproduksi alkaline water," kata Direktur PT Enagic Indonesia, Toshinari Irei.
Perusahaan ini juga menekankan adanya kode etik yang melarang seseorang melakukan promosi atau menjual air dalam kemasan yang dihasilkan dari mesin ini dengan menggunakan nama Enagic Indonesia maupun Kangen Water. Ada sanksi yang diberikan jika dilanggar, termasuk pemutusan hubungan dengan distributor.
Apa sih Kangen Water itu?
Kumparan.com menyebutkan bahwa mesin Kangen Water merupakan mesin yang dapat mengubah tingkat keasaman (pH) air dengan proses metode listrik atau elektrolisis, dan air yang kandungan zat asamnya tidak sebanyak air pada umumnya, atau disebut dengan air alkali.
Air memiliki tingkat keasaman atau pH yang berbeda-beda. Air yang kita minum sehari-hari atau air biasa memiliki pH rata-rata 7, sementara air alkali memiliki pH 8 atau 9, dan bersifat basa.
Produk ini juga disebut sebagai air alkali karena kaya akan senyawa alkali seperti kalsium, silika, potasium, magnesium dan bikarbonat. Air alkali diyakini dapat membantu menetralkan asam dalam tubuh.
Meskipun begitu, dikutip dari Liputan6.com, manfaat air alkali masih menjadi kontroversi. Kendati banyak ahli kesehatan mendukung penggunaannya, di sisi lain belum ada penelitian yang cukup untuk mendukung klaim air ini memiliki manfaat kesehatan.
Ada beberapa penelitian yang menyebutkan air alkali bermanfaat untuk membantu menonaktifkan pepsin atau enzim penyebab asam lambung, bermanfaat bagi mereka yang memiliki darah tinggi, diabetes maupun kolesterol tinggi.
Bahkan ada penelitian yang menyatakan bahwa mengonsumsi air dengan pH tinggi atau air alkali, dapat meningkatkan pengiriman oksigen ke seluruh tubuh.
Tidak kurang juga pendapat yang menyatakan air alkali dapat menghambat penuaan dini, membersihkan usus, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kelembaban dan kesehatan kulit, menurunkan berat badan, dan mencegah kanker.
Situs Healthline menyebutkan kendati mengonsumsi air alkali dapat dianggap aman, namun tetap saja memiliki efek negatif. Misalnya menurunkan keasaman alami perut yang berguna untuk membunuh bakteri dan membuang patogen-patogen yang tidak dibutuhkan yang masuk melalui aliran darah.
Air alkali juga dapat menyebabkan masalah gastrointestinal dan iristasi kulit.
Baca juga:
Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Tak Capai Target Tahun Ini
Menjadi Raja Baru di Bisnis Media Sosial
John Berardi PhD dalam Huffington Post juga menyebutkan bahwa alkalinitas tubuh secara keseluruhan tidak selalu merupakan hal yang baik. Jika seseorang memiliki masalah dengan ginjal, dan sedang dalam pengobatan untuk masalah ginjal tersebut, beberapa mineral dalam air alkali menumpuk dalam tubuh. Hal ini bisa menyebabkan efek samping yang negatif.
Berardi juga menambahkan agar kita lebih memusatkan perhatian pada inti masalahnya, seperti penyebab sebenarnya, saat memecahkan masalah kesehatan, dan bukan gejalanya.
Bagaimanapun menurut Mayoclinic.com, air biasa tetap yang terbaik. (EBC/SA)