inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Jenis-Jenis Bunga Abadi Edelweiss dan Perbedaannya
Jumat, 17 Mar 2023 20:54
Bagikan:
Edelweiss merupakan salah satu bunga yang dilindungi. (Instagram/Sdwm03)

Edelweiss merupakan salah satu bunga yang dilindungi. (Instagram/Sdwm03)

Disebut bunga abadi karena mekar dengan durasi yang lama dan memiliki keindahan yang membuat kamu pengin membawanya pulang, ternyata edelweiss Indonesia berbeda dengan yang ada diluar negeri, lo.

Inibaru.id – Kamu yang memiliki hobi melakukan pendakian pasti sudah nggak asing lagi dengan bunga Edelweiss. Bunga putih ini terkenal memiliki penampilan yang cantik, sehingga nggak jarang banyak pendaki yang pengin membawa pulang bunga yang memiliki julukan ‘Bunga Abadi’ ini.

Edelweiss adalah salah satu bunga yang tumbuh di sebagian kecil Eropa dan Asia. Dilansir dari Kompas (14/3), Bunga Edelweiss putih paling sering dikaitkan dengan Pegunungan Alpen Eropa, tapi juga ditemukan di Pegunungan Carpathian dan Pyrenees.

Nama ilmiah bunga edelweiss adalah Leontopodium nivale. Genus Leontopodium termasuk tanaman berbunga pendek lainnya yang memiliki kelopak tebal atau kabur seperti edelweiss.

Edelweiss hidup di hutan pegunungan atau pun di tanah vulkanik. Hebatnya lagi, edelweiss pun tetap bisa tumbuh di atas tanah tandus. Hal ini dikarenakan edelweiss mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif dapat memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya serta mampu meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.

Dijuluki Bunga Abadi

Sebagai informasi, Kali aja kamu nggak tahu, bunga edelweiss ini memiliki julukan ‘Bunga Abadi’. Dikutip dari Gramedia (14/3), julukan bunga edelweiss ini bukan tanpa alasan. Edelweiss disebut sebagai ‘bunga abadi’, karena bunga edelweiss mekar untuk durasi yang lama, Millens. Seolah kamu bisa menikmati keindahannya selama-lamanya,

Nggak hanya itu, edelweiss merupakan bunga yang nggak mudah layu atau mati. Edelweiss memiliki hormon etilen yang berfungsi untuk mencegah kerontokan pada kelopak bunganya.

Nggak seperti bunga pada umumnya, bunga edelweiss mekar dan dapat bertahan selama 10 tahun lamanya, lo. Karena hal inilah bunga edelweiss mendapatkan julukan sebagai bunga abadi.

Eh omong-omong, Di Indonesia sendiri, edelweiss kali pertama ditemukan oleh seorang naturalis asal Jerman, Georg Carl Reindwart pada 1819 silam di lereng Gunung Gede. Faktanya, jenis edelweiss yang ditemukan di gunung-gunung Indonesia berbeda dengan edelweiss yang ada di luar negeri lo.

Berikut ini beberapa spesies bunga edelweiss yang dirangkum dari Phinemo (13/3).

Edelweiss Jawa, Anphalis Javanica

Jika berani memetik bunga edelweiss, kamu harus siap membayar denda minimal Rp50 juta. (Flora Fauna Indonesia)
Jika berani memetik bunga edelweiss, kamu harus siap membayar denda minimal Rp50 juta. (Flora Fauna Indonesia)

Anphalis Javanica atau yang lebih akrab disebut dengan edelweiss Jawa memiliki mahkota yang berbentuk dari ratusan kuncup bunga kecil bulat dan nggak runcing yang berwarna putih. Di tengahnya terdapat “kepala bunga” yang berwarna kuning.

Selain Gunung Semeru dan Bromo. Edelweiss Jawa bisa ditemukan di Gunung Lawu, gGnung Rinjani, Gunung Pangrango, Gunung Gede, Gunung Kawi, Gunung Papandayan, dan dataran tinggi Dieng.

Edelweisss Eropa , Leontopodium Alpinum

Ciri khas edelweiss Eropa dikelilingi daun beluduru putih berbentuk runcing. (Petal Republic)
Ciri khas edelweiss Eropa dikelilingi daun beluduru putih berbentuk runcing. (Petal Republic)

Bunga edelweisss jenis ini merupakan bunga edelweis yang akan mudah kamu jumpai di daerah Pegunungan Alpen, Millens. tanaman ini tersebar di negara-negara yang mengelilingi Pegunugan Alpen seperti Austria, Jerman, Italia, Prancis, dan Swiss.

Dalam satu jenis bunga edelweiss jenis Leontopodium Alpinum, terdapat 500 hingga ribuan kuncup bunga dengan 2 hingga 10 “kepala bunga’ yang dikelilingi daun beludru runcing berwarna putih.

Di Eropa khususnya Swiss, bunga ini sangat dimuliakan. Nggak hanya dijadikan simbol cinta abadi, bunga ini juga dijadikan sebagai simbol negara Swiss.

New Zealand Edelweiss, Leucogenes Grandiceps

Edelweiss Selandia Bari memiliki bentuk daun beluduru oval. (muitoalemdas galaxias)
Edelweiss Selandia Bari memiliki bentuk daun beluduru oval. (muitoalemdas galaxias)

Di Selandia Baru, bunga edelweiss memiliki bentuk yang berbeda dengan edelweis Jawa ataupun Eropa. Kepala bunga edelweis Selandia Baru berwarna kuning. Kepala bunga ini dikelilingi kuncup bunga beludru berwarna putih.

Bedanya dengan edelweiss Eropa, edelweis Selandia Baru memiliki bentuk daun beludru yang sedikit oval, nggak seruncing edelweiss Eropa.

Betewe, meskipun bunga ini memiliki bentuk yang cantik, di Indonesia memetik bunga ini merupakan aktivitas yang dilarang. Bagi kamu yang melanggar, siap-siap mendapat saksi, ya, Millens. (Fatkha Karinda Putri/E05)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved