Inibaru.id – Selain mukena, seseorang membutuhkan sajadah ketika salat. Karena rutin dipakai, kebersihan sajadah tentu harus dijaga. Salah satunya dengan cara dicuci secara berkala. Sajadah yang dibiarkan terlalu lama dipakai tanpa dicuci dikhawatirkan menjadi sarang debu dan dapat memicu berbagai penyakit.
Mencuci sajadah nggak sulit, kok. Meski begitu, kamu perlu memperhatikan beberapa hal agar nggak asal-asalan dalam mencuci sajadah. Kamu juga perlu melihat aturan pencucian sajadah pada label yang tertera. Ada yang hanya bisa dicuci memakai uap, ada juga yang perlu dicuci menggunakan air.
Laman Nova.grid (9/7/2015) menulis, sajadah berbahan sutra dan bahan lembut lainnya lebih baik nggak dicuci dengan air dan deterjen karena dapat merusak bahan. Sajadah seperti itu sebaiknya memakai cara dry clean.
Perhatikan label aturan mencuci pada sajadah. (Electroluxattackcare)
Jika terdapat noda pada sajadah, bersihkan dengan cairan khusus pembersih noda. Setelah dioles ke bagian yang terkena noda, diamkan cairan pembersih noda tersebut selama sekitar 30 menit. Eits, pastikan cairan itu nggak merusak dan menghilangkan warna sajadah, ya.
Bila noda terlihat pekat, kamu bisa diamkan cairan pembersih hingga semalaman. Ulangi membersihkan noda pada sajadah sebelum dicuci.
Setelah dicuci, bilas sajadah dengan air dingin hingga benar-benar bersih. Gulung sajadah dan peras agar nggak menyisakan air. Jangan memeras sajadah dengan cara dipelintir karena dapat merusak sajadah.
Untuk menjemurnya, hamparkan sajadah di permukaan datar atau menggantungnya di jemuran. Angin-anginkan hingga kering, Millens. Hindari menjemur sajadah di bawah sinar matahari secara langsung untuk mencegah bahan sajadah cepat lapuk.
Mencuci sajadah memang nggak bisa asal-asalan. Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan supaya sajadah bisa awet digunakan. Kalau sajadah bersih, beribadah pun jadi lebih nyaman. (IB10/E04)