Inibaru.id - Jamais Vu adalah fenomena psikologis yang menggambarkan pengalaman melihat sesuatu yang seharusnya dikenal, namun terasa asing atau nggak akrab.
Berbeda dengan deja vu yang membuat seseorang merasa telah mengalami momen tersebut sebelumnya, jamais vu membawa sensasi kebingungan dan ketidakkenalan terhadap lingkungan atau situasi yang seharusnya dikenal.
Fenomena ini dapat muncul dalam berbagai konteks, mulai dari tempat-tempat yang seharusnya akrab seperti rumah sendiri hingga interaksi sosial dengan orang-orang yang biasanya dikenal. Seringkali diikuti oleh perasaan kebingungan dan ketidaknyamanan, jamais vu menciptakan kontradiksi antara pengetahuan yang dimiliki seseorang dan pengalaman saat itu.
Sebagian besar penelitian tentang jamais vu menunjukkan bahwa kondisi ini dapat terjadi pada individu yang mengalami stres, kelelahan, atau kondisi psikologis tertentu.
Kelelahan mental dapat menyebabkan otak mengalami kesulitan dalam mengenali dan memproses informasi dengan benar, sehingga menciptakan sensasi jamais vu.
Selain itu, beberapa penelitian menyarankan bahwa jamais vu mungkin terkait dengan gangguan pada mekanisme memori dan pengenalan pola dalam otak. Ini mengindikasikan bahwa kondisi ini memiliki dasar neurobiologis yang terkait erat dengan cara otak mengorganisir dan mengolah informasi.
Penting untuk diingat bahwa jamais vu bukanlah kondisi medis yang serius, namun pemahaman lebih lanjut tentang mekanisme di balik fenomena ini dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang fungsi kognitif manusia.
Meskipun jarang dibahas secara luas, jamais vu tetap menjadi area penelitian yang menarik dalam ilmu kognitif dan neurologi, memperkaya pemahaman kita tentang kompleksitas kerja otak manusia.
Kalau kamu pernah mengalami jamais vu nggak nih, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)