inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Jaga Jarak ala Pedagang Pasar Salatiga, Awalnya Ditolak, Kini Jadi Viral
Rabu, 29 Apr 2020 14:14
Penulis:
Isma Swastiningrum
Isma Swastiningrum
Bagikan:
Pasar jaga jarak di Salatiga. (Dok. Rachmad Wahjoe)<br>

Pasar jaga jarak di Salatiga. (Dok. Rachmad Wahjoe)<br>

Jalan Jenderal Sudirman Salatiga diubah menjadi pasar oleh pemkot setempat dengan menerapkan physical dan social distancing antarpedagang. Foto-fotonya pun viral di berbagai media. Nggak disangka, awalnya konsep ini sempat ditolak para pedagang, lo!

Inibaru.id – Pemerintah Kota Salatiga menerapkan kebijakan menyulap jalan raya menjadi pasar untuk para pedagang pada masa pandemi corona. Keputusan ini dipilih karena jika berada di jalan, pedagang bisa diatur agar nggak saling berdekatan dengan jarak minimal 1,5 meter guna mencegah penyebaran Covid-19.

“Idenya spontan waktu itu. Saya jalan tinjau pasar pagi hari Jumat (24/4) kemarin, kok ramai pedagang saling berimpitan dan pembeli pun sangat dekat,” kata Wali Kota Salatiga M Yulianto saat mengunjungi Pasar Pagi yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, pada Rabu (29/4/2020).

Meski awalnya diskusi dengan pedagang berjalan alot, akhirnya kebijakan tersebut terlaksana juga. Yulianto memerintahkan Kepala Dinas Pasar dan Perdagangan untuk mengatur dan melakukan pendekatan ke pedagang. Setidaknya terdapat 890 lapak yang diatur dengan menggunakan sistem kelompok.

Antar pedagang diberi jarak minimal 1,5 meter. (Medcom)<br>
Antar pedagang diberi jarak minimal 1,5 meter. (Medcom)<br>

Per kelompok terdiri atas 50 pedagang dan dikoordinasi oleh satu ketua paguyuban yang bertanggungjawab menertibkan serta mendisiplinkan pedagang. Para pedagang juga diminta untuk mengikuti protokol yang telah diterapkan seperti memakai masker, mencuci tangan, physical distancing, dan social distancing.

“Tugasnya membagi lapak, mengingatkan bilamana ada pedagang yang tidak disiplin,” terang wali kota yang dulunya pengusaha konstruksi tersebut.

Meski begitu, beberapa pedagang masih merasa lapak yang ditempatinya kurang strategis karena jauh dari pembeli dan area parkir pengunjung. Keluhan lain juga datang dari pedagang yang merasa lapaknya nggak terlihat dan sulit dicari para pelanggan.

“Ada yang minta maksa pindah atau tukar tempat karena nggak terlihat oleh pembeli langganannya,” ujar Yulianto.

Kebijakan pasar jaga jarak mendapat apresiasi gubernur Jateng. (Dok. Rachmad Wahjoe)
Kebijakan pasar jaga jarak mendapat apresiasi gubernur Jateng. (Dok. Rachmad Wahjoe)

Kebijakan yang diterapkan oleh Pemkot Salatiga ini pun viral di media sosial. Bahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta para pejabat daerah meniru pemindahan pasar ke badan jalan dengan konsep physical distancing dan social distancing itu. Selain bisa membantu para pedagang mencari nafkah, langkah ini juga dianggap tepat untuk mencegah penyebaran virus.

“Sebenarnya sudah lama saya usul penataan pasar kepada bupati dan wali kota. Idenya saya lihat di Myanmar, lalu saya share ke mereka para bupati wali kota, bisa tidak dilakukan, hari ini saya tag di Instagram saya karena memang sangat menginspirasi,” tutur Ganjar.

Kalau kondisi pasar di daerahmu gimana nih, Millens? Apakah masih ramai dan berdesak-desakan seperti biasa? (Cnn/MG26/E07)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved