Inibaru.id - Membangun rumah tangga sakinah sering dianggap sebagai cita-cita mulia, impian setiap pasangan yang ingin menciptakan surga kecil di dunia. Namun, di balik impian ini, sering kali muncul bayang-bayang ketakutan, terutama ketika kita disuguhkan dengan berbagai kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang kian marak di media sosial.
“Baiti Jannati,” atau rumahku adalah surgaku, adalah ungkapan yang idealnya menggambarkan rumah sebagai tempat perlindungan dan kedamaian. Sayangnya, bagi sebagian orang, rumah justru bisa menjadi neraka yang menyakitkan.
Kasus-kasus KDRT yang muncul di berbagai platform media sosial seperti TikTok dan Instagram semakin membuat banyak orang, terutama anak muda, merasa takut untuk menikah atau bahkan berpikir ulang tentang pernikahan.
Namun, Ustadz Ali Ma’ruf, dalam kajian Nongkrong Tobat Santrendelik Semarang menyampaikan pesan yang menenangkan hati bagi para netizen yang berpikir bahwa marriage is scary.
“Kasus KDRT itu cukup disimak saja, cukup kita jadikan sebagai data. Jangan sampai berita ini justru jadi trauma sehingga kita takut menikah,” ujar Ustadz Ali di depan para jamaah.
Selain itu, Ustadz Ali menekankan pentingnya ketajaman batin dalam memilih pasangan. Baik laki-laki maupun perempuan harus berdoa agar diberi pasangan yang saleh dan dapat membawa mereka kepada syariat Allah.
“Kita hanya akan tahu sifat asli pasangan kita setelah menikah, nggak peduli kita sudah kenal lama sama pasangan kita.” jelas Ustad Ali.
Baca Juga:
Menggugat Gagasan Keluarga Utuh; Penyebab Perempuan Enggan Berpisah Meski Menjadi Korban KDRT"Makanya, dalam memilih pasangan, baik laki-laki maupun perempuan harus berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan pasangan yang saleh salehah dan mampu membawa keluarga ke jalan yang diridhai-Nya," imbuhnya.
Bagi para perempuan, Ustadz Ali juga memberikan nasihat penting untuk nggak hanya mengandalkan doa, tapi juga persiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan. Salah satunya adalah dengan belajar bela diri seperti taekwondo, silat atau sejenisnya.
“Perempuan jangan diam kalau suami mulai menggunakan kekerasan fisik. Perempuan tetap wajib menjaga dirinya sendiri,” tegas Ustadz Ali.
Dengan demikian, perempuan tidak hanya bisa menjaga dirinya secara spiritual, tapi juga secara fisik jika diperlukan.
Menjaga rumah tangga tetap sakinah memang tidak mudah, apalagi di tengah berbagai tantangan yang muncul di era modern ini. Namun, dengan doa, ikhtiar, dan persiapan diri yang matang, kita bisa menciptakan rumah tangga yang menjadi surga di dunia ini. (Rizki Arganingsih/E10)