Inibaru.id – Nggak sampai sepekan jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, sejumlah pihak justru mengajukan diri menjadi ‘amicus curiae’. Selain sejumlah mahasiswa dari perguruan tinggi ternama, mantan presiden yang juga dikenal sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga melakukannya.
Megawati memang nggak melakukan pengajuan ini seorang diri. Dia menitipkan surat pengajuan tersebut ke Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto untuk kemudian diberikan ke MK.
“Semoga ketuk palu Mahkamah Konstitusi bukan merupakan palu godam, melainkan palu emas,” ungkap Hasto saat membaca surat yang ditulis Megawati tersebut ke MK pada Selasa (16/4/2024) sebagaimana dilansir dari Kompas, Rabu (17/4).
Bagi mereka yang sudah terbiasa mengulik dunia politik atau hukum, tentu nggak asing dengan istilah ‘amicus curiae’ ini. Tapi, kalau kamu termasuk salah seorang dari sekian banyak penduduk Indonesia yang nggak mengerti makna dari istilah tersebut, nggak perlu bingung. Berikut adalah penjelasannya.
Makna ‘amicus curiae’ yang diajukan Megawati ke MK
Jadi begini, ‘amicus curiae’ bisa dianggap sebagai friends of court atau sahabat pengadilan. Maksudnya, membuka peluang masuknya pihak-pihak yang nggak beperkara dalam suatu peradilan.
Kalau nggak ikut beperkara kok ikut-ikutan? Lalu mau ngapain? Kalau soal ini, pihak sahabat pengadilan ini bakal memberikan sudut pandangnya terkait dengan perkara yang disengketakan. Nah, sudut pandang ini bisa jadi pertimbangan hakim untuk menganalisis perkara atau menentukan putusan.
Khusus untuk ‘amicus curiae’ yang diajukan Megawati, pandangannya nggak jauh-jauh dari sebuah artikel opini yang dirilis di sebuah surat kabar pada beberapa hari lalu berjudul Kenegarawanan Hakim Mahkamah Konstitusi. Dalam artikel ini, dia menekankan kepada hakim MK untuk memberikan putusan yang adil dan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.
Apakah peran Megawati ini bisa dianggap sebagai intervensi ke MK yang akan memutus sengketa Pilpres 2024 pada Senin (22/4) nanti? Kalau menurut Hasto sih, nggak. Dia menjamin Megawati dan PDI-P hanya pengin MK mengambil keputusan seadil-adilnya sehingga perannya sebagai benteng demokrasi dan konstitusi jadi nggak tercoreng.
Di sisi lain, ‘amicus curiae’ yang diajukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari Fakultas Hukum UGM, Undip, Unpad, dan Unair secara terang-terangan meminta MK membatalkan hasil Pemilu 2024 sekaligus mengadakan pemilu ulang.
“Kami merekomendasikan kepada Yang Mulia Majelis Hakim MK RI agar menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut, pertama, membatalkan keputusan KPU nomor 360/2024 tentang penetapan hasil pemilu,” terang Komisioner Bidang Pergerakan Dewan Mahasiswa Justicia UGM Emir Bernadine sebagaimana dilansir dari Kompas, Rabu (17/4).
Sejauh ini, MK mengaku sudah menerima lebih dari 10 ‘amicus curiae’ terkait dengan sengketa Pilpres 2024. Kalau menurutmu, apakah hal ini bakal mempengaruhi putusan MK pada Senin nanti, Millens? (Arie Widodo/E05)