Inibaru.id – Pendiri Alibaba Group Jack Ma berencana mengumumkan waktu pensiunnya pada Senin (10/9/2018) depan. Setelah pensiun, Ma pengin fokus melakukan kegiatan amal dan pendidikan, seperti yang sudah dilakukan koleganya Bill Gates.
“Ada banyak hal yang saya pelajari dari Bill Gates. Saya tidak pernah bisa menjadi kaya, tapi saya bisa pensiun lebih dini. Saya akan kembali mengajar. Ini sesuatu yang saya rasa jauh lebih baik ketimbang menjadi CEO Alibaba," terang Ma.
Laki-laki kelahiran Hangzhou, Zhejiang, Tiongkok pada 15 Oktober 1964 ini juga mengungkapkan dirinya sudah merintis sebuah yayasan untuk menyalurkan niat mulianya sebagai filantrop.
"Anda semua akan segera tahu. Saya sudah menyiapkan yayasan atas nama saya, Jack Ma Foundation. Saya sudah menyiapkan semua ini selama 10 tahun,” tutur Ma seperti ditulis Bloomberg.com, Sabtu (8/9).
Orang terkaya di Tiongkok itu mendirikan Alibaba pada 4 April 1999 bersama 17 rekannya. Kini, Alibaba menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia dengan nilai 420,8 miliar dolar AS. Alibaba juga sukses masuk dalam Top 10 Global Brand (10 Merek Terbaik Dunia) pada Mei lalu.
Di Indonesia, perusahaan ini memperluas bisnisnya melalui Lazada, Tao Bao, Ant Financial, Aliexpress, UC Web, Alibaba Cloud, HelloPay, Tokopedia, J&T Express, Dana, dan True Money.
Sosok yang Pantang Menyerah
Sebelum mendirikan Alibaba Group, dia bekerja sebagai pengajar Bahasa Inggris di Hangzhou Dianzi University. Dalam berbagai seminar, lelaki bernama asli Ma Yun ini kerap membagikan pengalaman kegagalannya dalam pendidikan dan karier untuk menginsipirasi pendengarnya.
“Saya pernah dua kali gagal mengikuti seleksi di perguruan tinggi, pernah juga ditolak banyak perusahaan, termasuk KFC, sebelum diterima sebagai pengajar. Saya juga tidak punya pengalaman apapun tentang komputer atau sandi,” kata Ma.
Ma menuturkan kali pertama mengenal internet pada 1995 saat dirinya tengah berada di Amerika Serikat. Dari sana, dia lantas membuka bisnis penerjemahan. Ketika melakukan pencarian pertamanya di internet dengan menggunakan kata “beer”, Ma terkejut karena tidak menjumpai sumber dalam Bahasa Mandarin.
“Dari peristiwa itulah saya kemudian memutuskan untuk mendirikan perusahaan internet di Tiongkok,” tambahnya.
Jalan yang dilaluinya tidak mulus. Ma sempat mendirikan dua perusahaan dan kembali menelan kegagalan. Dia harus menunggu selama empat tahun sebelum peluang untuk mendirikan Alibaba datang.
Selamat menyambut hari yang baru, Teacher Ma. (IB15/E04)