Inibaru.id – Bagi Alexander Graham Bell, kreativitas muncul dari konsentrasi dan pemusatan pikiran. Jadi, kalau nggak fokus, kamu nggak bisa mencapai tujuan. Namun, nggak lama ini, sebuah kajian psikologi menemukan fakta yang sebaliknya.
Hal tersebut dikemukakan Jackson Lu dan tim dari SColumbia Business School, New York dengan menggunakan tes laboratorium tentang kreativitas kepada masyarakat awam. Dalam penelitian itu, sebagian peserta tes harus memikirkan sebanyak mungkin kegunaan suatu benda, misalnya mangkuk dapur, dalam rentang waktu tertentu. Jawaban sahih dari tes ini adalah menggunakan mangkuk itu sebagai topi.
Sementara itu, sebagian peserta lainnya harus menemukan fungsi lain dari batu bata dan tusuk gigi. Cara yang dipakai adalah dengan membuat daftar seluruh kegunaan batu bata, lalu mengalihkan fokus ke tusuk gigi secara berselang-seling.
Merujuk pendapat Bell tentang pemusatan konsentrasi sebagai kunci kreativitas, kamu pasti akan berpikir bahwa tes pertama akan memberikan hasil yang lebih tepat. Akan tetapi, peneliti menemukan ide lebih banyak dihasilkan peserta yang memiliki tugas ganda.
Untuk mencari bukti lainnya, tim lalu mengamati tes pemusatan pikiran. Dalam tes tersebut, peserta diberi tiga kata, misalnya siasat, tugas, dan membiarkan. Kemudian, peserta diminta untuk memikirkan kata yang berkaitan dengan ketiganya (kata pengganti).
Ditulis laman BBC (14/6/2018), beberapa peserta juga diminta mempertimbangkan dua persoalan secara simultan, memindahkan atensi di antara dua hal itu, sementara peserta lainnya diminta mencermati permasalahan itu secara berurutan. Hasil yang didapat sebanyak 51 persen peserta yang melakukan tugas ganda dapat memecahkan dua persoalan. Jumlah tersebut tiga kali lebih besar dibandingkan 14 persen peserta yang sukses menjawab persoalan secara berurutan.
Secara sederhana, penelitian tersebut telah mengungkapkan seseorang perlu mengambil jeda saat mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan kreativitas. Dengan beristirahat, yang dalam hal ini mengalihkan pikiran ke hal yang lain, akan menyegarkan cara pandang sehingga ide lain akan muncul.
Sebagian orang secara alami berusaha meningkatkan fokus saat menghadapi persoalan yang berhubungan dengan daya cipta. Namun, bila sudah terbiasa melakukan tugas ganda, pikiran yang rumit akan lebih mudah terselesaikan tanpa perlu upaya yang besar. Tertarik membuktikan, Millens? (IB07/E04)